Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Menganalisis Lokasi Bisnis Kuliner, Jangan Sampai Salah Strategi, Bisa Boncos!

Cara Menganalisis Lokasi Bisnis Kuliner, Jangan Sampai Salah Strategi, Bisa Boncos! Kredit Foto: Byurger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis kuliner dapat dikatakan sebagai bisnis yang tidak ada matinya. Pasalnya, kita semua butuh makan, mulai dari makanan berat hingga makanan ringan atau saat bersantai. Oleh karena itu, bisnis kuliner akan sangat memanjakan lidah banyak orang.

Demi keberhasilan dari bisnis kuliner yang kamu jalani, perhatikan hal-hal ini jika ingin membuka lokasi!

1. Target Market Berada

Ketika memilih lokasi di mana target market berada, maka kamu akan mendapatkan omzet yang menguntungkan dan maksimal.

2. SES Market yang tepat untuk Brand

Kita juga harus mengetahui berapa spend power atau jumlah yang mampu dikeluarkan suatu target pasar untuk brand kamu. Dengan demikian, omzet yang diinginkan pun dapat tercapai.

Baca Juga: Cara Bijak Mengelola Keuangan untuk Karyawan, Persiapkan Dana Pensiun Yuk!

3. Kompetitor yang Tepat

Kompetitor yang tepat dan sehat dapat membuat bisnis kamu bersaing dengan sehat. Sehingga, bisnis kamu dan kompetitor dapat saling tarik-menarik konsumen.

4. Tipe Jalan yang Cocok

Bisnis dengan kios yang kecil tidak cocok di jalanan besar, di mana kendaraan berlaju dengan kencang. Oleh karena itu, pilih jalanan yang biasa dipenuhi pejalan kaki.

5. Jalur yang Cocok

Jika bisnis kuliner kamu adalah makanan berat, maka akan cocok di jalanan jalur pulang orang kerja. Tetapi, jika bisnis kamu coffee shop, maka jalur berangkat lebih cocok dibandingkan dengan jalur pulang.

6. Point of Interest yang Cocok

Point of Interest adalah faktor lingkungan yang dapat membantu pertumbuhan bisnis. Misalnya, bisnis warteg akan selalu dibutuhkan anak kos, sehingga jika buka di area kos-kosan akan mendapatkan omzet yang maksimal.

7. Jalur Supply Chain

Perlu diperhatikan juga bahan-bahan makanan yang dibutuhkan jika membuka bisnis di suatu lokasi, apakah dekat pasar atau pabrik.

8. Harga Sewa Area Potensial

Variabel sewa sangat penting saat memilih lokasi. Jika sewa di lokasi A lebih murah daripada B dengan omzet yang tidak jauh, maka pilihlah yang harga sewanya murah.

9. Jumlah Penduduk Area Potensial

Kamu juga harus tahu jumlah penduduk di lokasi bisnis kamu. Ini karena paling tidak 10% dari penduduk di sana, akan menjadi pelanggan dan memaksimalkan omzet.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: