Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Balik Strategi Sukses CEO Erajaya Digital: Diferensiasi dalam Skala

Di Balik Strategi Sukses CEO Erajaya Digital: Diferensiasi dalam Skala Kredit Foto: Erajaya

Bagaimana strategi Anda menghadapi tantangan tersebut? Termasuk pada strategi pengambilan keputusan pemasaran yang melibatkan preferensi konsumen, serta tren teknologi dan sosial yang ada.

Saat ini untuk tren dapat dilihat bahwa konsumen memiliki preferensi untuk ke hal-hal yang digital, online. Oleh karena saya melihat dari awal bisnis saya, distribusi dan juga ritel harus menggunakan teknologi untuk menjangkau semua itu. Terutama terkait dengan interface dengan konsumen langsung. Karena pelanggannya semakin mahir dengan dunia digital, maka kita menyesuaikan.

Tapi saya percaya bahwa untuk barang itu harus kembali ke toko yang offline. Dalam hal ini saya hanya menjembatani di mana konsumen saat ini memang lebih nyaman menggunakan teknologi, jadi kita mengadopsi banyak teknologi itu untuk membantu dalam menjembatani komunikasi dengan mereka. Digital marketing tentu sudah kita jalankan sejak awal. Karena memang itu semua sesuai dengan permintaan konsumen dan kita menyesuaikan, karena juga mungkin cara pemasaran tradisional sudah tidak relevan lagi, jadi kita pun masuk ke digital.

Bahkan untuk beberapa acara, kita juga membuatnya menjadi digital. Sejak pandemi bahkan setelah usai sekalipun, kami masih melakukan banyak kegiatan secara digital. Tapi semua itu balik lagi, kami tetap memberikan pilihan digital namun di sisi lain, karena kita juga mengerahkan anak-anak di daerah, karena tim kita ada di seluruh daerah, maka saya melihat dan menyerahkan pergerakan kepada mereka. Karena preferensi konsumen setiap daerah mungkin bisa jadi berbeda. Saya memberikan pilihan digitalisasi tapi tetap tim daerah yang akan tahu mana yang harus dijalankan sesuai dengan preferensi konsumennya.

Secara mandatory, peraturan yang saya berikan adalah untuk menggunakan teknologi digital dalam mendukung aktivitas yang dijalankan, namun bukan berarti juga 100% digital, karena pada dasarnya toko kita adalah toko offline, yang berarti present atau keberadaan pemasaran secara offline pun pasti kelihatan.

Poin saya adalah bahwa untuk komunikasi ke end-user, dalam jangkauan pemasaran itu harus 100% digital terlebih dahulu, tapi menyesuaikan dengan preferensi konsumen, baru kita nanti mencari alternatif yang lain. Karena ini adalah trennya saat ini, penggunaan media sosial.

Menurut Anda, apa yang membuat brand Erajaya Digital lebih menonjol di dalam pasar Indonesia saat ini?

Selain menjadi trend setter untuk layanan di dalam industri, yang membuat kita menonjol adalah mungkin persepsi terkait brand kita yang cukup positif. Artinya bahwa persepsi ini dapat dilihat dari menu jualannya, warranty, harga yang terjanim, kenyamanan, dan lainnya ini, itu menurut saya adalah persepsi brand yang kita mau bangun.

Erajaya ini memiliki banyak toko, termasuk salah satu yang milik kita adalah Erafone, nah kita mau membangun bahwa toko kita ini adalah yang paling termudah, paling ternyaman, paling lengkap, bahwa kita bisa menjadi one stop solution bagi semua konsumen yang datang ke toko kita.

Kita menyediakan banyak pilihan bagi konsumen, selain barang juga termasuk kemudahan transaksi, kemudahan dalam pembayaran, pilihannya ada banyak. Saya ingin toko Era menjadi yang paling lengkap di mana pelanggan tidak perlu mencari-cari, cek-cek lagi, atau pun nego-nego.

Saya mau membangun konsep modern retail dengan nuansa teknologi digital yang kami bangun di dalam toko. Jadi semua pelanggan dapat nyaman saat datang ke toko untuk mencari barang yang diinginkannya.

Apa saja kira-kira hal penting yang selalu Anda pegang dalam menjalankan kepemimpinan Anda sebagai CEO Erajaya Digital?

Saya selalu percaya bahwa kita harus keras, harus tegas. Karena menurut saya ini adalah hal yang penting ketika kita harus menggerakkan orang, apalagi dalam skala perusahaan yang saya pegang saat ini. Saya tidak bisa mengerjakan semuanya sendirian. Kita harus tumbuh, jadi saya harus percaya pada tim saya agar bisa menggerakkan mereka dengan tanggungjawab yang jelas dari apa yang telah kita berikan.

Menurut saya juga, saya percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah sesuatu yang sangat penting, kita harus melakukan pengembangan ini karena kalau tidak, level perusahaan kita tidak akan bisa bertumbuh. Kita harus percaya pada tim dan mindset untuk bekerja sendiri itu harus dihilangkan.

Filosofi bisnis saya adalah cuan, hahaha. Bagaimana kita mendapatkan itu kan? Tapi tidak juga. Menurut saya yang terpenting adalah transparan. Bisnis harus transparan, harus jujur, dan selalu percaya satu sama lain di dalam tim.

Jika ada improvement yang ingin dilakukan, kira-kira apa saja yang akan Anda lakukan?

Di Erajaya Digital sendiri kekurangannya masih banyak, kami masih memiliki banyak PR. Saya uraikan adalah pertama adalah bagaimana caranya kita meningkatkan present market share kita di dalam pasar Erajaya Digital saat ini. Ekspansi makin dibutuhkan, kita juga membutuhkan teknologi.

Kita masih membutuhkan banyak hal karena konsumen juga terus berevolusi dan cara berbelanjanya terus berubah. Kita harus dapat mengikuti dinamika itu setiap saat. Saat ini meskipun Erajaya Digital sudah menjadi pemain yang besar di industrinya, namun saya masih melihat paling banyak kita memegang pasar adalah 30%. Peningkatannya yang saya inginkan, paling tidak kita bisa memegang 50% pasar sehingga kita bisa menjadi market leader.

Kesuksesan Erajaya Digital menurut Anda?

Saat ini Erajaya Digital menurut saya sudah sukses, tapi harus lebih sukses lagi. Targetnya, tentu ada pada jumlah toko yang akan kita kejar dalam tiga tahun ke depan dan juga pada market share kita untuk menjadi market leader.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: