Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi dan Resesi Tak Pengaruhi Raksasa Investasi Miliarder Investor Ini, Tahun 2022 Untung Jumbo Hingga Rp238 Triliun!

Inflasi dan Resesi Tak Pengaruhi Raksasa Investasi Miliarder Investor Ini, Tahun 2022 Untung Jumbo Hingga Rp238 Triliun! Kredit Foto: NBCU Photo Bank/NBCUniversal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Citadel, dana lindung nilai yang dijalankan oleh miliarder Ken Griffin, melaporkan rekor laba USD16 miliar (Rp238 triliun) hanya tahun lalu. Laba ini mengalahkan Bridgewater milik Ray Dalio sebagai perusahaan paling sukses dalam tujuh tahun berjalan.

Raksasa investasi yang berbasis di Miami dan mengelola aset USD54 miliar (Rp804 triliun), melaporkan pengembalian 38,1% pada dana lindung nilai utamanya, menurut Financial Times, mengutip penelitian oleh LCH Investments, anak perusahaan dari rumah investasi yang berbasis di Eropa Edmond de Rothschild.

Melansir New York Post di Jakarta, Selasa (24/1/23) LCH Investments melaporkan bahwa total keuntungan perdagangan kotor Citadel tahun lalu mencapai USD28 miliar (Rp416 triliun). Investor dikenai biaya sekitar USD12 miliar (Rp178 triliun) untuk pengeluaran dan biaya kinerja.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Law Kar Po, Miliarder Hong Kong yang Punya Lusinan Hotel di Singapura

Sejak didirikan pada tahun 1990, Citadel telah melaporkan keuntungan bersih sebesar USD66 miliar (Rp982 triliun), mengalahkan Bridgewater dari Dalio yang menghasilkan keuntungan bersih lebih dari USD58 miliar (Rp863 triliun).

Keuntungan USD16 miliar (Rp238 triliun) yang diperoleh Citadel untuk para investornya melampaui taruhan USD15,6 miliar (Rp232 triliun) yang dibuat oleh John Paulson terhadap hipotek subprime pada tahun 2007.

Rejeki nomplok Citadel tidak didukung oleh satu pun taruhan besar, melainkan oleh perdagangan yang sukses di pasar ekuitas dan pendapatan tetap, menurut Bloomberg. Citadel juga menghasilkan pendapatan dengan bergerak di luar perdagangan opsi dan berekspansi ke ekuitas, valuta asing, indeks kredit, komoditas, dana yang diperdagangkan di bursa, dan pertukaran suku bunga.

Citadel memberi tahu investor bahwa dana Wellington andalannya kembali sekitar 32% hingga akhir November, sangat kontras dengan sebagian besar Wall Street dan ekonomi secara umum. Pada saat itu, rata-rata dana lindung nilai kehilangan 4% dan indeks saham benchmark S&P 500 anjlok 16% karena Federal Reserve bergelut dengan inflasi tinggi dan potensi resesi.

Citadel Securities yang dijuluki "Amazon pasar keuangan", bertanggung jawab atas satu dari setiap lima perdagangan saham yang dilakukan di Amerika Serikat. Raksasa itu telah menjadi salah satu "pembuat pasar" terbesar di Wall Street.

Citadel Securities, cabang pembuat pasar dari kerajaan Griffin, melaporkan rekor pendapatan USD7,5 miliar (Rp111 triliun) tahun lalu, menurut Bloomberg News. Unit ini sebagian dikreditkan atas kebangkitan broker ritel seperti Robinhood.

Griffin memiliki kekayaan bersihn sebesar USD29,4 miliar (Rp438 triliun), menurut Bloomberg. Ia membangun kekayaannya berdasarkan analisis kuantitatif yang mengandalkan algoritme komputer dan analisis statistik untuk mengukur ke mana arah pasar.

Perusahaannya memiliki sekitar 1.500 pekerja di New York dan sekitar 4.000 pekerja secara global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: