Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Sentil Niatan Gibran Maju Pilgub: Antara Kuasa Jokowi dan Restu Megawati

Rocky Gerung Sentil Niatan Gibran Maju Pilgub: Antara Kuasa Jokowi dan Restu Megawati Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti kesiapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mengaku siap menjadi calon gubernur. Meski tak menyebutkan lokasi, banyak yang menduga putra sulung Presiden Joko Widodo itu siap bertarung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta atau Jawa Tengah.

Rocky menyebut Gibran memang ada potensi untuk maju. Kemampuan para pesaing politiknya juga kurang lebih serupa. Namun, ada satu hal mendesak yang membuat Gibran nekat untuk bertarung di jenjang politik yang lebih tinggi.

Baca Juga: Gocek Habis Oposisi, Gaya Gibran Hadapi Nyinyiran Sudah Macam Anies Baswedan

"Tetapi Gibran dia berpikir, selama ayahnya itu masih punya kekuatan akhir, tentu dia mesti ucapkan itu (siap maju cagub)," ungkap Rocky, dikutip dari kanal YouTube-nya, Rabu (25/1/2023).

"Kalau kita bayangkan Gibran maju tahun 2024 dan masih di era wilayah pengaruh Jokowi sebagai presiden kendati sudah lame duck (bebek lumpuh), itu potensi masih ada. Jadi ada imbas dari kekuasaan bapaknya," lanjutnya.

Menurut Rocky, Gibran sudah menyerap banyak ilmu politik dari Jokowi. Namun, Rocky juga mengingatkan bahwa Gibran kemungkinan besar akan berhadapan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang diduga siap mencalonkan diri di DKI Jakarta pascamasuk Partai Golkar.

"Kalau Gibran ke Jakarta itu lompatnya terlalu jauh. Masih ada Gubernur Jawa Tengah yang bisa dia jadikan model percontohan kepemimpinan dia," tutur Rocky.

"Kalau Gibran lompat tinggi, itu artinya nantangin Megawati. Mestinya diam saja. Jadi sekali lagi Gibran diumpankan untuk menguji apakah ketegangan antara Megawati dan Jokowi memanas, meninggi, atau menurun," imbuhnya.

Faktor lain yang membuat Gibran nekat membidik DKI Jakarta adalah demi mencari lawan politik. Pasalnya, kemungkinan besar Gibran tidak akan mendapat pesaing yang mumpuni di Jateng, kendati PDIP pasti siap memberikan tiket.

Di sisi lain, rencana politik Gibran juga dinilai membuat Megawati jengkel. Gibran rupanya seperti dianggap memutuskan sendiri tanpa mempertimbangkan peran Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.

"Tapi tetap mempertimbangkan bahasa tubuh Ibu Mega, (sebab) sekali lagi Megawati tentu masih punya rasa jengkel saja terhadap Istana," terang Rocky.

Baca Juga: PDIP Jabar Dorong Pemerintah Pusat Bentuk 8 Wilayah Daerah Otonomi Baru di Jawa Barat

"Itu yang terbaca pada statement dari anggota PDIP, 'Ini belum waktunya', ya gimana belum waktunya wong semua orang sudah bersiap mencari kader kok," sambungnya.

Pasalnya, saat ini Megawati masih menimbang-nimbang nama yang akan dicalonkan PDIP di Pemilihan Presiden 2024, tetapi di sisi lain juga didesak untuk mempersiapkan kader untuk dicalonkan di beberapa wilayah metropolitan seperti DKI Jakarta dan Jateng.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: