Raksasa Bisnis Milik Orang Terkaya Asia Dituding Lakukan Penipuan, Perwakilan Gautam Adani Kecam Keras Gak Terima!
Adani Group India mengecam tuduhan penipuan yang dibuat oleh short seller Hindenburg Research yang berbasis di AS sebagai tidak berdasar. Raksasa milik Gautam Adani ini juga menuding mereka sebagai 'kombinasi berbahaya dari kesalahan informasi selektif'.
Belum lama ini, Hindenburg Research menerbitkan penyelidikan terhadap konglomerat miliarder Gautam Adani pada hari Selasa, menuduhnya manipulasi saham dan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade.
Hindenburg mengatakan telah mengambil posisi pendek di perusahaan-perusahaan di Grup Adani melalui obligasi yang diperdagangkan di AS dan instrumen derivatif yang tidak diperdagangkan di India. Short selling bertujuan menghasilkan uang dengan bertaruh bahwa harga saham perusahaan yang mereka targetkan akan turun.
Baca Juga: Orang Terkaya Asia Akui 'Kecanduan' ChatGPT: Ini Momen Transformasional di Dunia AI
Melansir CNN Business di Jakarta, Kamis (26/1/23) kerajaan bisnis Adani terdiri dari tujuh perusahaan terbuka di berbagai sektor mulai dari pelabuhan hingga pembangkit listrik dan saham di sebagian besar perusahaan tersebut turun antara 3% dan lebih dari 8% pada hari Rabu.
Penurunan itu berdampak langsung pada kekayaan bersih miliarder itu. Menurut Indeks Miliarder Bloomberg, Adani kehilangan hampir USD6 miliar pada hari Rabu. Dia saat ini bernilai USD113 miliar (Rp1.689 triliun).
Dalam penyelidikan yang menurut Hindenburg membutuhkan waktu dua tahun untuk disusun, firma riset mempertanyakan penilaian setinggi langit dari perusahaan Adani dan mengatakan utang substansial mereka menempatkan seluruh grup pada pijakan keuangan yang genting.
Firma riset menyimpulkan laporannya dengan 88 pertanyaan untuk Grup Adani. Ini berkisar dari menanyakan detail tentang entitas lepas pantai Adani, hingga alasan mengapa ia memiliki struktur perusahaan yang saling terkait dan berbelit-belit.
Saham perusahaan Adani telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir, membuatnya menjadi orang terkaya di Asia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement