Mulyanto prihatin mendengar kabar bahwa banyak beking tambang ilegal adalah orang kuat yang dekat dengan Presiden. Ini yang mengakibatkan dirjen, gubernur, dan walikota angkat tangan mengatasi pelanggaran usaha tambang ini.
Kabar terbaru yang beredar sekarang ditemukan satu perusahaan tambang ilegal yang beromzet miliaran yang ternyata dibeking oknum aparat keamanan. Selain itu, dia menuturkan pajak atau royalti batu bara Indonesia juga termasuk masih rendah, flat 13.5 persen di atas harga US$90 per ton.
Baca Juga: Fraksi PKS Lantang Suarakan Kemerdekaan Palestina di Forum Parlemen OKI
Padahal, kata Mulyanto, harga batu bara dunia saat ini membumbung tinggi mendekati US$400 per ton. Dia menilai, jika hal itu ditingkatkan, Indonesia bukan hanya banjir surplus neraca perdagangan, bisa jadi tidak perlu berhutang untuk pembangunan.
"Sementara, hilirisasi nikel dijalankan dengan setengah hati. Hanya menghasilkan barang setengah jadi dengan nilai tambah rendah seperti nickel pig iron (NPI) dan fero nikel dengan kandungan nikel hanya 4 persen. Lalu diekspor utamanya ke China dengan bebas pajak. Insentif fiskal dan nonfiskalnya diberikan sangat besar. Kemudahan mengimpor alat-mesin, yang bisa jadi barang bekas pakai. Termasuk TKA yang diduga pekerja kasar dengan berbagai implikasi sosial-politiknya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement