Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Penangkapan Ikan Ilegal, Indonesia-Denmark Jajaki Kerjasama Teknologi Satelit

Tekan Penangkapan Ikan Ilegal, Indonesia-Denmark Jajaki Kerjasama Teknologi Satelit Kredit Foto: KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu  Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen beserta Ambassador of Technology Anne Marie di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, belum lama ini.

Pertemuan itu membahas teknologi satelit Integrated Maritime Intelligent Platform yang baru-baru ini diresmikan KKP untuk memperkuat sistem pengawasan sumber daya perikanan di perairan yuridiksi Indonesia dari praktik illegal unreported unregulated fishing (IUUF).

Integrated Maritime Intelligent Platform atau disebut juga command center mampu mendeteksi profil dan pergerakan kapal yang melintasi perairan Indonesia maupun Zona Ekonomi Eksklusif. Sistem ini juga dapat mendeteksi kelengkapan administrasi kapal di antaranya Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).

Sistem itu siap digunakan untuk mendukung implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang regulasinya dalam tahap penyelesaian. Dengan kebijakan tersebut, penangkapan ikan nantinya diatur menggunakan sistem kuota dan zonasi.

 "Saya sangat mementingkan lingkungan. Selain itu, juga untuk kesejahteraan nelayan. Banyak yang dimiliki laut agar berkelanjutan. Kami ingin nelayan dapat menerima informasi terkini, dan dapat memanfaatkan populasi ikan dengan baik. Ini tujuan kami," ujar Trenggono dalam pertemuan tersebut.

Trenggono mengungkap, kinerja teknologi satelit tersebut masih bisa ditingkatkan, di antaranya untuk memantau kondisi perairan dari tumpahan minyak dan mamantau kelestarian ekosistem pesisir seperti terumbu karang dan hutan mangrove.

Untuk peningkatan kemampuan tersebut, sambungnya, KKP membuka peluang kerjasama teknologi termasuk dengan Denmark. Penguatan teknologi ini sekaligus bentuk komitmen KKP dalam mengelola perairan laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan ekosistem.

 "Di pesisir, begitu banyak tantangan di sana. Dua mil dari pesisir adalah wilayah yang sangat rentan, dan banyak konflik. Di area itu ada lamun, mangrove. Dengan teknologi ini, pemantauan bisa dilakukan secara optimal," tambahnya.

Baca Juga: Amerika Serikat jadi Eksportir Utama Produk Perikanan Indonesia, Nilainya US$2,15 Miliar

Sementara itu, Dubes Lars Bo Larsen mengungkapkan pihaknya akan menyampaikan hasil pertemuan tersebut ke negaranya sehingga ada kerjasama konkrit antara Indonesia-Denmark, khususnya di bidang pengembangan teknologi.

"Kami jelas ingin mendukung kebijakan tersebut. Saya berharap, ke depan akan ada pembicaran mengenai kerjasama yang diinginkan dari KKP," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: