Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin menyatakan kalau Wali Songo, para ulama yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa berasal dari China.
Menanggapi itu, Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengaku tak heran dengan ucapan 'ngawur' Ngabalin.
"Kalau gak ngawur bukan Ngabalin namanya," kata Novel kepada Warta Ekonomi.
Novel menilai Ngabalin tengah melakukan 'penghancuran sejarah' dan apa yang dilakukannya adalah upaya untuk menyenangkan penguasa.
"Begitulah penghancuran sejarah yang dilakukan oleh orang-orang yang berambisi dengan kekuasaan, karena saat ini yang berpengaruh adalah uang dan saat ini dimiliki oleh oligarki sehingga orang-orang yang menjilat oligarki pasti harus mempunyai alasan untuk melakukan cara apapun termasuk penggelapan sejarah," tambahnya.
Menurut Novel, Islam di Indonesia bermazhab Syafi'i, seperti NU dan FPI serta masih banyak ormas Islam lain yang menganutnya.
"Kenapa bisa bermazhab Syafi'i? Karena penyebar Syafii itu mayoritas dari negara Yaman," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement