Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap Pensiun? Siapkan Diri untuk Melunasi Hutang Konsumtif

Siap Pensiun? Siapkan Diri untuk Melunasi Hutang Konsumtif Kredit Foto: Unsplash/Jaddy Liu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Reksadana pasar uang merupakan produk investasi yang aman dan dapat membantu mengatasi masalah keuangan. Setiap perusahaan mempunyai ketentuan bagi karyawannya yang harus masuk purna tugas atau pensiun. Ada yang n sampai usia 55, 57 atau 60 tahun, masing-masing perusahaan berbeda. Sebaiknya menjelang masa tersebut Anda sudah mempunyai kebebasan finansial.

Selama bekerja, karyawan harus mengelola gajinya dengan bijak. Tujuannya agar bisa menyiapkan pensiun sehingga tidak mengalami masalah finansial. Ketika usia senja kebutuhan bertambah banyak, seperti perlu biaya berobat dan lainnya. Keuntungan reksadana pasar uang yang sebelumnya diinvestasikan dapat membantu mengatasi masalah ini, termasuk melunasi hutang.

Kenapa Harus Melunasi Hutang sebelum Pensiun?

Lembaga keuangan tidak akan gegabah dalam memberikan pinjaman, baik konsumtif maupun produktif. Semua harus melalui tahap menganalisis data kemampuan pembayaran. Bagi seorang karyawan, ketika bekerja kemungkinan besar bisa membayar pinjaman sehingga bank tidak perlu khawatir terhadap outstanding atau dana yang dipinjamkan.

Melunasi pinjaman sebelum masa pensiun tidak hanya menguntungkan bagi lembaga keuangan saja. bagi nasabah atau karyawan yang memasuki pensiun tidak kalah pentingnya. Selama pensiun, bisa jadi mantan karyawan tidak lagi mempunyai penghasilan sama sekali yang bisa berdampak kepada kondisi keuangannya. Kenapa harus melunasi pinjaman sebelum pensiun? Berikut alasannya.

  • Merupakan syarat dari bank

Bank memberikan syarat bagi peminjam yang berstatus karyawan harus lunas sampai batas pensiun. Hal ini berkaitan dengan pemasukan yang menjadi sumber untuk membayar pinjaman tersebut. Jika karyawan pensiun, meski mempunyai usaha, penghasilannya berkurang. Dalam dunia perbankan memberi pinjaman terhadap pensiunan termasuk high risk.

Untuk meminimalkan kerugian yang bisa dialami oleh bank, maka nasabah harus melunasinya. Bagi yang mempunyai produk investasi seperti reksadana pasar uang tentu bukan masalah karena bisa mencairkannya untuk menutup hutang. Bisa juga membayar menggunakan pendapatan dari bunga reksadana tersebut.

Ketika mengajukan pinjaman bank akan berkoordinasi dengan perusahaan tempat bekerja mengenai waktu pensiun dan kemungkinan pemberlakuan pensiun dini. Dengan demikian petugas bisa memperkirakan tenggang waktu pinjaman tersebut sampai sebelum karyawan pensiun.

Untuk proses penyelesaian sendiri, nasabah bisa melakukan dengan beberapa opsi, tergantung kesepakatan dalam perjanjian kredit dengan bank. Ada bank yang mencantumkan klausa dengan menggunakan pesangon sebagai dana persiapan untuk melunasi pinjaman. Namun ada juga yang membebaskan cara yang dilakukan selama nasabah bisa memenuhi kewajiban.

  • Sudah tidak dijamin lagi oleh perusahaan

Tidak sedikit lembaga keuangan yang mensyaratkan penjamin ketika seseorang mengajukan pinjaman. Bagi karyawan, salah satu penjamin adalah pihak perusahaan, bisa dari HRD atau pimpinan langsung.

Ketika seseorang sudah tidak bekerja, maka perusahaan tidak lagi bertanggung jawab dengan semua urusan yang sebelumnya melibatkan perusahaan. Ini menjadi alasan kenapa ketika memasuki pensiun, pihak perusahaan yang sebelumnya menjamin hutang meminta karyawan untuk melunasinya.

Untuk jenis pinjaman tanpa agunan, bahkan perusahaan sebagai penjamin di awal penandatanganan akad kredit menuliskan klausa, pinjaman harus lunas ketika memasuki masa pensiun. Skema yang digunakan bisa dengan menggunakan uang pesangon sebagai sumber dana untuk melunasi, namun hal ini sangat kecil kemungkinannya.

Ketika memasuki pensiun, seorang mantan karyawan sudah tidak mempunyai kaitan dengan perusahaan. ini yang menjadi dasar bagi lembaga keuangan mencantumkan pimpinan perusahaan atau yang mewakili sebagai penjamin dalam akan pinjaman. Sebelum menyetujui pengajuan kredit karyawan, bank sudah menghitung tenor atau jangka waktu maksimal sampai karyawan memasuki masa pensiun.

  • Meminimalkan pengeluaran bulanan

Dengan melunasi hutang konsumtif berarti mengurangi pengeluaran bulanan. Pada saat masa pensiun dan tidak mempunyai penghasilan, kebutuhan harian tetap harus terpenuhi. Apabila masih mempunyai pengeluaran bulanan untuk cicilan, tentu memberatkan. Agar tidak menjadi beban, maka karyawan yang memasuki masa pensiun harus melunasi pinjaman tersebut.

Keuntungan reksadana pasar uang yang dimiliki sebelumnya, bisa digunakan untuk menutup hutang tersebut. Karena itu mempunyai investasi yang aman dan menguntungkan sangat penting. Dengan produk ini, selain mengamankan uang agar tidak habis juga bisa mengembangkannya sehingga lebih untung.Passive income yang diterima bisa untuk mencukupi kebutuhan setelah pensiun.

Mengatur pengeluaran bulanan tidak hanya perlu dilakukan ketika memasuki masa pensiun, tetapi dari waktu masih aktif bekerja. Dengan mengatur pendapatan secara bijak, seperti menabung dan investasi, bisa mendatangkan banyak keuntungan. Reksadana pasar uang merupakan investasi yang sebaiknya dimiliki untuk persiapan pensiun karena aman dan menguntungkan.

Selama pensiun dan memasuki usia lanjut, seseorang membutuhkan biaya hidup yang lebih tinggi. Selain kebutuhan harian, juga memerlukan biaya perawatan kesehatan. sedangkan pada saat tersebut asuransi dari perusahaan sudah tidak berlaku sehingga harus ditanggung sendiri. Jika masih mempunyai cicilan hutang ke bank, maka pengeluaran setiap bulan akan semakin tinggi yang bisa memberatkan.

  • Mengurangi resiko bangkrut

Bukan hanya pengusaha yang bisa mengalami kebangkrutan. Karyawan pun berpotensi mengalaminya. Seseorang dikatakan bangkrut jika kehabisan aset karena untuk berbagai keperluan. Seorang pensiunan bisa mengalami hal ini apabila ketika masih aktif bekerja tidak pandai mengatur keuangan dan ketika pensiun masih mempunyai hutang.

Hutang merupakan jenis transaksi berbunga yang artinya menggerus kekayaan. jika tidak memberi nilai positif, lebih baik menjual aset untuk menutupnya. Dengan demikian tidak harus kehilangan lebih banyak uang untuk membayar bunga pinjaman yang menjadi kewajiban.

Untuk meminimalkan resiko bangkrut ini, seorang karyawan yang akan memasuki masa pensiun harus mengantisipasinya, salah satunya dengan mengurangi beban pengeluaran, termasuk cicilan. Cara ini bisa menjadi alternatif agar aset dan dana yang ada bisa digunakan lebih optimal untuk pengeluaran yang harus dipenuhi.

  • Meminimalkan beban pikiran

Di masa pensiun, kondisi kesehatan bisa sangat menurun. Ini yang menyebabkan pengeluaranbulanan lebih meningkat, terutama untuk membayar biaya pengobatan. Beban pikiran juga bisa berdampak buruk pada kesehatan. karena itu harus menjaganya dengan baik.

Hutang yang harus dibayar, apalagi sudah jatuh tempo merupakan sumber beban pikiran yang sering mengganggu siapa saja. karena itu, sebaiknya seseorang yang sudah memasuki masa pensiun sudah terbebas dari hutang. Tujuannya adalah agar tidak menambah beban pikiran yang menyebabkan jatuh sakit. Apabila sakit, maka pengeluaran semakin besar lagi.

Menjaga kesehatan fisik dan mental bagi seorang pensiunan sangat penting. Dengan demikianbisa menjalani hidup yang lebih berkualitas. Tidak sedikit pensiunan yang mengalami masalah keuangan karena beban pikiran yang mengganggu. Melunasi hutang sebelum masa pensiun merupakan langkah tepat agar bisa hidup sejahtera lahir dan batin.

  • Antisipasi jika ada pengeluaran besar setelah pensiun

Memasuki masa pensiun, seseorang bisa saja tidak memiliki penghasilan sama sekali, kecuali dari pengembangan aset dan investasi. Apabila pada masa tersebut masih mempunyai tanggungan hutang, tentu akan menjadi beban secara finansial. Terlebih jika ternyata ada pengeluaran besar yang harus dibayarkan.

Beban cicilan hutang dan pengeluaran tidak terduga bisa menyebabkan seorang pensiunan mengalami keangkrutan. Untuk mengantisipasi resiko tersebut, salah satu caranya adalah dengan membebaskan diri dari beban hutang konsumtif yang sebelumnya dimiliki dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

Dengan demikian ketika ada pengeluaran besar selama masa pensiun tetap bisa menyelesaikan dengan aset maupun investasi yang sebelumnya sudah dimiliki. Mengatur dan menyiapkan masa pensiun sangat penting agar bisa menikmati hari tua tanpa beban keuangan dan bisa menikmati hidup yang sejahtera tanpa beban pikiran dan keuangan.

Untuk bisa mendapatkan kebebasan keuangan ketika pensiun tidak bisa instan, tetapi persiapan. Bahkan sebaiknya seorang karyawan sudah memikirkannya dari sejak pertama bekerja. Masa pensiun dengan beban hutang tentu bukan pilihan semua orang, namun kenyataannya banyak yang mengalami karena sebelumnya kurang pandai mengelola keuangan.

Salah satu penyebabnya adalah tidak berinvestasi sejak awal mendapat penghasilan. Sedangkan masa pensiun merupakan waktu yang pasti terjadi. Oleh karena itu, karyawan harus menyiapkan secara bijak. Berinvestasi bisa menjadi alternatif terbaik untuk mendapatkan kebebasan masalah keuangan ketika sudah tua.

Sebaiknya seorang karyawan memilih fitur atau instrumen investasi terbaik dan terpercaya agar dana yang diinvestasikan bisa berkembang secara maksimal. Cara ini juga bisa menjadi solusi agar selama tidak lagi bekerja di perusahaan tetap bisa mendapat penghasilan, yaitu dari pengembangan aset yang diinvestasikan tersebut.

Miliki Investasi Reksadana Pasar Uang sebelum Pensiun

Reksadana pasar uang merupakan produk investasi yang menghasilkan profit tinggi. Membelinya ketika masih aktif bekerja merupakan cara untuk mengamankan keuangan ketika memasuki masa pensiun. Anda bisa membeli produk reksadana di Aplikasi digibank by DBS.

Kebutuhan keuangan sepanjang waktu tidak bisa diprediksi. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, sebaiknya sejak pertama bekerja sudah memikirkan untuk membeli produk investasi. Selain mengamankan dana agar tidak habis terpakai, dengan berinvestasi bisa menambah pemasukan. Apalagi jika jumlah dana yang diinvestasikan besar.

Aplikasi digibank by DBS memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk menyiapkan masa pensiun. Sebaiknya persiapkan masa satu dengan bijaksana. Caranya adalah membuat anggaran untuk investasi setiap bulan. Anda tidak perlu bingung untuk membeli, memonitor, mengelola maupun menjualnya. Hanya dengan satu aplikasi, semua bisa Anda kerjakan dari HP.

Kemudahan ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk membeli reksadana di Aplikasi digibank by DBS yang terbukti aman dan cuan. Anda bisa membeli produk investasi secara berkala, mendaftar untuk mendapatkan SID, maupun menjual investasi tersebut dengan sangat mudah.

Investasi yang baik akan memberikan passive income dalam jumlah cukup sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan pada masa pensiun. digibank by DBS memahami dengan menghadirkan produk investasi yang lebih terjangkau.

Keuntungan reksadana pasar uang dari Aplikasi digibank by DBS memberikan passive income sebagai salah satu sumber penghasilan. semakin banyak yang dikumpulkan, maka bisa meningkatkan kesejahteraan saat pensiun. Keunggulannya adalah:

  • Tersedia lebih dari 50 jenis produk reksadana
  • Tersedia 3 pilihan kategori reksadana
  • Berinvestasi mulai Rp100 ribu
  • Pembelian produk secara berkala dan fleksibel
  • Satu aplikasi untuk semua transaksi

Reksadana pasar uang dari digibank by DBS merupakan salah satu cara menyiapkan masa pensiun yang lebih terjamin. Dengan berinvestasi sejak awal bekerja bisa mengumpulkan banyak dana untuk berbagai kebutuhan saat pensiun. Tunggu apa lagi? Segera miliki produk reksadana di Aplikasi digibank by DBS. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: