Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi China Dibuka, IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Global

Ekonomi China Dibuka, IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Global Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan global tahun ini dari 2,7% yang dirilis pada Oktober 2022 lalu menjadi 2,9%. Namun untuk tahun depan lembaga ini menaikkan proyeksi menjadi 3,1%.

“Pertumbuhan global diproyeksikan turun dari sekitar 3,4% pada 2022 menjadi 2,9% pada 2023. Kemudian meningkat menjadi 3,1% pada 2024,” Kata Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas dalam konferensi pers pada Selasa (31/1).

Faktor yang menjadi bahan pertimbangan IMF untuk menaikkan estimasi pertumbuhan global antara lain pencabutan kebijakan nol Covid-19 di China yang telah membuka jalan bagi pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan.

Pertumbuhan di China sendiri diproyeksikan meningkat menjadi 5,2% pada 2023 dan turun menjadi 4,5% di 2024. Namun demikian, IMF juga mengingatkan kepada para pemimpin negara untuk mengantisipasi beberapa risiko.

Baca Juga: Laju Inflasi Diprediksi Melandai, Pertumbuhan Ekonomi 2023 Bisa Mengarah ke 5%

Diantaranya kenaikan suku bunga bank sentral serta dampak perang Rusia di Ukraina yang akan terus membebani aktivitas ekonomi. Untuk inflasi global diperkirakan turun dari 8,8% pada 2022 menjadi 6,6 persen pada 2023 dan 4,3 persen pada 2024. Angka ini masih di atas tingkat sebelum pandemi (2017–2019) sekitar 3,5%.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menyatakan tetap waspada dan optimistis untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam menghadapi gejolak global yang tidak menentu. Hal itu dikatakan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas BI di Jakarta, kemarin.

“Global masih belum bersahabat. Tapi dengan keyakinan kita mari kita optimis,” Kata Perry. Dengan demikian, BI memperkirakan pada 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,5%-5,3% dan kemungkinan bisa mengarah ke 5% jika konsumsi meningkat signifikan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: