Sandiaga Uno Ungkit Soal Janji Anies, Loyalis Prabowo Geram Habis: Semestinya, Dia Itu Ngaca...
Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono menyorot tajam isu perjanjian politik antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto.
Menurutnya, hal tersebut tak perlu ditaati oleh pihak-pihak terkait mengingat tak adanya hukuman akan hal tersebut.
Baca Juga: Tiket Jadi Penerusnya Jokowi Dikantongi Anies, Taruhan Alphard Diungkit Habis: Jangan Angkuh...
Dirinya mengatakan tak ada kewajiban dari pihak manapun untuk memenuhi janji yang terkait dengan perpolitikan.
"Jadi, yang namanya perjanjian politik itu tidak ada kewajiban untuk ditaati dan jika terjadi wanprestasi juga tidak ada punishment-nya," kata Arief melalui layanan pesan, Selasa (31/1).
Namun, Arief menyebut perjanjian politik tidak seperti di sektor bisnis yang memiliki implikasi hukum ketika ada pihak yang ingkar janji.
"Jika wanprestasi, seorang pebisnis itu ada konsekuensi hukumnya," tutur Arief.
Baca Juga: Majunya Anies Baswedan Kian Terang, Lumpuhnya Jokowi Tak Bisa Ditahan: Oligarki Akan Berbalik Badan
Mantan pramugara maskapai BUMN itu menganggap langkah Sandiaga Uno, pihak yang mengungkap perjanjian politik antara Anies-Prabowo adalah sesuatu yang aneh.
Toh, Anies berhak maju menjadi kontestan Pilpres 2024 asalkan mantan gubernur DKI itu diusung partai atau gabungan parpol yang memenuhi presidential threshold (PT).
"Jadi, untuk menjadi capres, kan, ada syaratnya dan harus bisa dipenuhi oleh Anies Baswedan, yaitu diusung oleh parpol dengan jumlah PT 20 persen," kata Arief.
Aktivis buruh itu juga menyindir Sandiaga yang mengungkap perjanjian politik antara Anies-Prabowo.
Arief malah menyarankan elite Gerindra yang kini menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif itu melakukan introspeksi.
Menurut Arief, belum lama ini Sandiaga justru menunjukkan ambisinya menjadi bakal capres meski Gerindra sudah memutuskan akan mengusung Prabowo di Pilpres 2024.
Dirinya langsung mengungkit isu akan kepindahan politikus tersebut dari Partai Gerindra beberapa waktu yang lalu.
"Semestinya yang mengaca itu justru Sandiaga Uno sendiri, sudah tahu Rapimnas Gerindra memutuskan Prabowo Subianto sebagai Capres Gerindra, ini malah cari-cari dukungan ke parpol lainnya, mau menjadi capres juga," kata Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement