Awalnya Ragu, Amerika Kini Siapin Bom Jarak Jauh Miliknya buat Dipakai Ukraina
Amerika Serikat mengkonfirmasi akan mengirimkan bom jarak jauh ke Ukraina. Hal ini dikatakan sejumlah pejabat pemerintah negara itu setelah berbulan-bulan menolak.
Jangkauan senjata yang akan dikirimkan dua kali lebih jauh dari senjata yang dipasok sebelumnya. Beberapa pejabat AS mengatakan Washington akan memberikan bom peluncur darat diameter kecil itu dalam paket bantuan militer senilai 2,17 miliar dolar AS yang akan diumumkan Jumat (3/2/2023).
Baca Juga: Rusia Bersumpah Kasih Pelajaran Menyakitkan buat Ukraina, Siap-siap
Dalam paket itu juga untuk pertama kalinya AS mengirimkan perangkat yang terkoneksi dengan semua sistem pertahanan udara negara-negara Barat yang dikirim ke medan perang dan mengintegrasikannya dengan pertahanan udara Ukraina. Sebagai upaya meningkatkan pertahanan dari serangan rudal Rusia.
Selama berbulan-bulan pemerintah AS ragu untuk mengirimkan sistem jarak jauh ke Ukraina karena khawatir digunakan untuk menyerang wilayah di dalam Rusia sehingga meningkatkan eskalasi konflik dan menyeret AS lebih jauh ke dalam konflik.
Bom jarak jauh merupakan persenjataan canggih terbaru setelah tank Abrams dan sistem rudal Patriot yang AS setuju kirim ke Ukraina setelah menolaknya. Tapi pemerintah AS masih menolak permintaan Ukraina untuk mengirimkan pesawat tempur.
Pemimpin-pemimpin Ukraina sudah lama meminta senjata jarak yang lebih jauh. Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan AS akan mengirimkan bom peluncur darat diameter kecil. Tapi tidak disebutkan berapa jumlahnya. Jangkauan sistem itu mencapai 150 kilometer.
Pejabat Ukraina itu tidak dapat disebutkan namanya karena tidak berwenang menyampaikan detail paket bantuan yang belum resmi diumumkan. Sampai saat ini rudal yang AS kirimkan hanya dapat mencapai 80 kilometer.
Pendanaan paket bantuan terbaru adalah pembelian jangka panjang. Sehingga masih belum jelas berapa lama bom itu dapat tiba di Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement