Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cisco Soroti Tren Bisnis dan Teknologi Teratas yang Akan Dorong Perekonomian Indonesia pada 2023

Cisco Soroti Tren Bisnis dan Teknologi Teratas yang Akan Dorong Perekonomian Indonesia pada 2023 Kredit Foto: Zuma Press/Yichuan Cao
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama beberapa tahun terakhir, bisnis dan industri terus melakukan penyesuaian dengan berbagai kondisi yang ada, di mana tidak hanya sosial, ekonomi, politik, dan budaya masyarakat saja yang berkembang namun juga koneksi antara manusia, perangkat, data terus menunjukkan perkembangan yang begitu pesat.

Oleh karena pada tahun 2023, bisnis tidak hanya harus memenuhi ekspektasi karyawan dan pemangku kepentingan semata, namun juga harus memastikan bahwa mereka tetap dapat relevan di era digital dan hybrid yang terus berkembang.

"Membangun fondasi digital yang sangat kuat penting di era digital saat ini. Seiring dengan semakin terdistribusinya organisasi dan pengguna, kebutuhan akan akses ke aplikasi di mana saja dan kapan saja membutuhkan transformasi jaringan untuk menghadirkan konektivitas tanpa gangguan dengan tetap menjadi keamanan," tutur Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu dalam siaran pers pada Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Octopus Bergabung dalam Program Perdana GFS Accelerator 2023

Guna mendukung bisnis dalam perjalanan digitalnya, Pemerintah Indonesia telah mengupayakan percepatan pengembangan infrastruktur digital nasional yang inisiatifnya dilakukan dengan mengalokasikan dana senilai Rp25 triliun untuk membangun berbagai program pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan akses yang merata ke internet, mendorong transformasi digital di sektor ekonomi dan pemerintah, serta tujuan bersama lainnya.

Untuk tahun mendatang, Marina menyampaikan bahwa pekerjaan hybrid akan memaksa industri dan perusahaan dengan ruang kerja fisik untuk memikirkan kembali ruang kerja mereka agar dapat mendorong lingkungan yang inklusif.

Dari data Cisco, sebuah survei menunjukkan bahwa dua pertiga atau setara denga 67% responden di Indonesia percaya bahwa masalah terkait konektivitas dapat menghambat karier pekerja jarah jauh dan 28% menyatakan bahwa perusahaan tempat mereka bekerja masih membutuhkan infrastruktur jaringan yang tepat, termasuk dalam modernisasi infrastruktur teknologi informasi.

"Hal ini akan terwujud melalui kolaborasi yang semakin erat antara departemen Teknologi Informasi, SDM, dan fasilitas, dimulai dari mengintegrasikan fitur-fitur inklusif seperti kecerdasan audio bertenaga AI, background noise cancellation atau peredam kebisingan yang melengkapi ruang kerja fisik untuk kolaborasi hybrid yang lancar dan aman hingga kebijakan karyawan dan pedoman perusahaan dapat diperbarui guna memastikan semua karyawan mendapatkan imbalan yang adil dalam jangka panjang di mana pun mereka berada," ujar Marina.

Artinya, perusahaan dan bisnis perlu memodernisasi TI mereka untuk menghubungkan pengguna, perangkat, dan Internet of Things (IoT) ke sistem, aplikasi, dan data secara aman dengan manajemen terpadu yang disertai administrasi kebijakan keamanan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: