Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meninjau Sustainability dan Jejak Deforestasi Minyak Nabati Dunia

Meninjau Sustainability dan Jejak Deforestasi Minyak Nabati Dunia Kredit Foto: BPDPKS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Secara global, terdapat sekitar 17 jenis sumber minyak nabati dunia yang diproduksi dan dikonsumsi, baik sebagai bahan pangan maupun energi. Namun, dari 17 jenis minyak nabati tersebut, hanya terdapat 4 jenis minyak nabati utama yang dikonsumsi masyarakat dunia yakni minyak sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed, dan minyak bunga matahari.

Keempat jenis minyak nabati tersebut mencakup sekitar 90 persen volume produksi dan konsumsi minyak nabati dunia.

Baca Juga: Kelapa Sawit, Komoditas Strategis Masa Depan Perekonomian Indonesia

Keempat jenis minyak nabati utama tersebut memiliki produktivitas minyak yang berbeda. Melansir laman Palam Oil Indonesia, rata-rata produktivitas kelapa sawit dalam menghasilkan minyaknya (CPO+CPKO) mencapai 4,3 ton per hektare.

Sementara itu, produktivitas tanaman rapeseed, bunga matahari, dan kedelai dalam menghasilkan minyaknya berturut-turut hanya sebesar 0,7 ton per hektare; 0,52 ton per hektare; dan 0,45 ton per hektare. 

"Artinya, produktivitas minyak per hektare minyak sawit sekitar 8-10 kali produktivitas ketiga minyak nabati lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kelapa sawit tidak hanya paling efisien dalam penggunaan lahannya, tetapi juga paling tinggi produktivitas minyaknya," catat laporan PASPI. 

Tidak hanya itu, jika melihat indeks deforestasi, berdasarkan studi jejak deforestasi global yang dilakukan para ahli nasional dan internasional, dalam laporan PASPI, terungkap bahwa hampir seluruh daratan di permukaan planet bumi terkait dengan deforestasi yang terjadi di masa lalu. 

Baca Juga: HPN 2023: Pers Mainkan Peran Besar Bangun Image Positif Industri Sawit Nasional

"Oleh karena itu, ekspansi setiap jenis minyak nabati di mana saja termasuk di Eropa pada masa lalu, tetap terkait dengan deforestasi. Sehingga isunya bukan lagi terkait atau tidak terkait dengan deforestasi, melainkan jenis minyak nabati mana yang secara relatif lebih hemat atau lebih boros deforestasi," catat laporan PASPI. 

Hasil studi yang dirangkum laporan PASPI, berdasarkan kebutuhan lahan untuk menghasilkan setiap ton minyak nabati, diketahui deforestasi per ton minyak nabati paling rendah adalah minyak sawit. Kemudian disusul minyak rapeseed dan minyak bunga matahari. Sementara jenis minyak nabati paling rakus deforestasi adalah minyak kedelai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: