Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sering Debatin Anak Buah Sri Mulyani Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bos Bappenas: Tak Maksimal

Sering Debatin Anak Buah Sri Mulyani Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bos Bappenas: Tak Maksimal Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di angka 5,31% pada 2022 masih berada di bawah potensi sebenarnya.

"Kalau saya coba mau menghitung itu, kita itu masih tumbuh di bawah kita punya potensi pertumbuhan ekonomi kita," tuturnya, dalam acara Collaborative Action to Achieve Indonesia Vision 2045, di Jakarta, (9/2/2023).

Baca Juga: KUR Sulit Dirasakan UMKM, Wakilnya Sri Mulyani Sorot Tajam Bank: Jangan Gede-gede Ngasih Bunga!

Terkait dengan pandangan tersebut, Suharso mengaku, dirinya sampai seringkali berdiskusi dan berdebat soal fungsi APBN dengan pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku pengelola fiskal.

"Potensi pertumbuhan ekonomi kita sebetulnya cukup bagus, tapi selama ini kita bergerak di bawah itu. Nah, seringkali saya berdiskusi dan berdebat dengan teman-teman yang mengendalikan fiskal di Kemenkeu soal fungsi dari APBN," tegasnya.

Menurut Suharso, APBN itu harus menjadi stabilisasi. Ia menjelaskan, ketika pertumbuhan ekonominya membuat panas ekonomi itu sendiri, maka APBN bisa menekan ke bawah. Tapi kalau pertumbuhan ekonominya di bawah potensinya, maka APBN yang harus didorong. 

"Tapi mungkin cara pandang ini berbeda sehingga kita belum kembali pada pertumbuhan ekonomi yang seperti kita peroleh dari zaman orde baru bisa sampai 7-8% pada masa itu," pungkasnya.

Baca Juga: Tak Jatuh Walau Dijegal Habis, Alam Macam Lindungi Langkah Anies Jadi Next Jokowi: Tiap Serangan Justru Berbalik...

Padahal, Suharso menilai, dari sisi basis pertumbuhan ekonomi, tahun lalu dinilai lebih baik. Bahkan ia berujar, investasi dalam dua dekade terakhir bisa meningkat dua kali lipat dan sudah mencapai di level 30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: