Situasi serupa juga terjadi apabila Puan digeser menjadi cawapres dengan Ganjar Pranowo selaku capres. Raihan suaranya hanya 21,6 persen. Kalah dari Prabowo-Muhaimin (29,7 persen) dan pasangan Anies-AHY (28,8 persen).
“Ketika dipasangkan dengan Puan nama Ganjar di bawah dua nama (Prabowo dan Anies) yang selama ini kompetitif,” ungkapnya.
Dengan demikian Saiful menyimpulkan hanya Ganjar jagoan PDIP yang memiliki elektabilitas tinggi dan harus disandingkan dengan figur eksternal. Dia meyakini PDIP tidak akan memenangi pemilu tanpa berkoalisi dan ikut menggaet figur eksternal.
“Bagi PDIP berkoalisi itu adalah sebuah kebutuhan politik yang tak bisa dihindarkan,” kata pendiri SMRC, tanpa menyebut siapa sosok eksternal yang potensial untuk dilamar PDIP.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement