Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Love Bombing?

Apa Itu Love Bombing? Kredit Foto: Unsplash/Wu Jianxiong
Warta Ekonomi, Jakarta -

Love bombing adalah saat pasangan menjadi sangat kuat dengan pujian, kasih sayang, yang membuat Anda merasa seperti orang paling spesial di dunia, dan menciptakan hubungan yang intens.

Psikolog telah mengidentifikasi love bombing sebagai kemungkinan bagian dari siklus pelecehan. Love bombing juga telah digambarkan sebagai manipulasi psikologis untuk menciptakan rasa persatuan dalam suatu kelompok terhadap masyarakat yang dianggap bermusuhan.

Media sosial modern dapat mengintensifkan efek love bombing karena memberikan kontak dan komunikasi yang hampir konstan kepada pelaku dengan korban.

Baca Juga: Apa Itu Positive Self Talk?

Tanda lain dari love bombing adalah dihujani kasih sayang, hadiah, dan janji masa depan yang intens dengan sang pemangsa sehingga korban merasa atau dibuat percaya bahwa semua itu adalah tanda cinta pada pandangan pertama. Karena tanda-tanda kasih sayang dan penegasan seperti itu dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan tidak terlihat berbahaya di permukaan, kegembiraan dari hubungan baru semacam itu sering kali tidak muncul sebagai alasan untuk waspada.

Namun, setelah kegembiraan awal, ketika korban menunjukkan minat atau kepedulian terhadap apa pun di luar pasangan barunya, manipulator mungkin menunjukkan kemarahan, perilaku pasif-agresif, atau menuduh korban mementingkan diri sendiri.

Jika korban tidak menuruti tuntutan, tahap devaluasi dimulai yakni pelaku menarik kembali semua kasih sayang atau penguatan positif dan sebaliknya menghukum korban dengan apa pun yang mereka rasa pantas, seperti teriakan, makian, permainan pikiran, silent treatment, atau bahkan kekerasan fisik.

Love bombing sering terjadi di awal suatu hubungan. Di awal mengenal satu sama lain, Anda mungkin menganggap orang ini menawan dan sangat perhatian. Orang ini akan memuji Anda secara berlebihan dan sering kali terlihat terlalu cepat terikat secara emosional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: