Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Digital Detox?

Apa Itu Digital Detox? Kredit Foto: Unsplash/Olena Kamenetska
Warta Ekonomi, Jakarta -

Digital detox adalah detoksifikasi digital yang mengacu pada keadaan ketika seseorang menahan diri untuk tidak menggunakan perangkat digital atau elektronik apa pun. Dalam hal ini mereka harus memanfaatkan waktu guna berinteraksi, aktivitas sosial dan melakukan waktu untuk diri sendiri. 

Ini adalah teknik yang memungkinkan seseorang untuk menghilangkan stres dan kecemasan yang timbul karena terlalu sibuk dengan penggunaan perangkat digital yang tinggi.

Perangkat ini umumnya mencakup perangkat genggam portabel seperti ponsel pintar dan tablet serta komputer, laptop, dan bahkan televisi.

Baca Juga: Apa Itu Sales Growth?

Detoksifikasi digital dilakukan untuk menghindari kecanduan atau terobsesi dengan perangkat digital dan rileks secara mental dengan meluangkan waktu untuk menikmati dunia fisik atau nyata. Ini memungkinkan menjaga keseimbangan yang sehat antara kehidupan normal dan waktu yang dihabiskan seseorang menggunakan perangkat elektronik tersebut.

Banyak yang beralih ke detoksifikasi digital sebagai cara untuk melepaskan diri dari teknologi. Penelitian mengaitkan detoksifikasi digital dengan perbaikan gejala depresi. Ide dari detoksifikasi digital adalah memutuskan hubungan dari dunia online untuk lebih fokus pada kehidupan saat ini tanpa gangguan.

Melepaskan perangkat elektronik beberapa jam sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur kita secara signifikan. Satu studi menemukan bahwa orang yang menggunakan media sosial sebelum tidur lebih cenderung mengalami kecemasan, insomnia, dan durasi tidur pendek pada malam hari.

Menghindari waktu layar sebelum tidur juga mengurangi paparan cahaya biru, yang telah dikaitkan dengan gangguan tidur.

Sebuah studi kecil tahun 2019 menemukan bahwa smartphone mengubah jalinan interaksi sosial. Dalam eksperimennya, sekelompok orang asing ditempatkan di ruang tunggu dengan atau tanpa ponsel mereka. Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang memiliki ponsel cenderung tidak tersenyum pada seseorang dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki ponsel. Mengesampingkan ponsel dapat membantu Anda tetap terlibat dengan orang-orang di sekitar Anda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: