Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibuka Anies Baswedan, Keterlibatan Dua Partai Politik Soal Utangnya ke Sandiaga Dibongkar Habis-habisan!

Dibuka Anies Baswedan, Keterlibatan Dua Partai Politik Soal Utangnya ke Sandiaga Dibongkar Habis-habisan! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Surat utang Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno muncul memberikan kejelasan terkait dengan utang piutang dari kedua belah pihak.

Masalah terkait mantan menteri pendidikan tersebut sudah dijawab sendiri olehnya, namun surat ini sendiri mendapatkan sorotan tajam.

Baca Juga: Mantan Kader PDIP Jadi Relawan Anies Baswedan, Lakukan Deklarasi Capres di Jawa Tengah

Pasalnya surat tersebut memunculkan sejumlah pihak yang sebelumnya tak terduga akan hadir dalam polemik perjanjian tersebut.

Akun Twitter @BosPurwa menunjukkan bagaimana kejelasan dari surat tersebut. Surat pernyataan ini tambahan dari surat pernyataan pengakuan utang pertama yang dibuat pada 2 Januari 2017, dengan dana pinjaman Rp20 miliar.

Lalu, surat pernyataan pengakuan utang kedua tertanggal 2 Februari 2017 dengan dana pinjaman Rp30 miliar dan ditandatangani Anies Baswedan. 

Dalam surat, Anies mengakui meminjam uang Rp42 miliar dari Sandi Uno tanpa jaminan dan tanpa bunga. 

Pinjaman untuk keperluan pemenuhan kewajiban 70 persen dari total biaya pada kampanye putaran kedua Pilkada DKI 2017 dengan total biaya Rp60 miliar. 

Baca Juga: Grace Natalie Bakal Diusung PSI Targetkan 'Kursi' Anies, Warganet Sibuk Bandingkan dengan Gibran: Yang Apes...

Di mana, dana pinjaman diserahkan Sandi Uno langsung kepada tim kampanye. Dengan demikian, Anies mengakui total jumlah dana pinjaman satu, dana pinjaman dua dan dana pinjaman tiga sebesar Rp92 miliar. 

Turut dijelaskan kalau dana itu berasal dari pihak ketiga dan dijamin secara pribadi Sandiaga Salahuddin Uno. 

"Saya mengetahui bahwa dana pinjaman I tersebut berasal dari pihak ketiga dan Bapak Sandiaga S Uno menjamin secara pribadi pembayaran kembali Dana Pinjaman II tersebut kepada pihak ketiga," tulis poin keempat dari tujuh poin dalam surat.

Baca Juga: Anies Beberkan Uang Pinjaman Puluhan Miliar Bukan Miliknya, Sandiaga Uno: Setop Bahas Utang!

Sandi Uno mengetahui Dana Pinjaman I, II, III bukan untuk kepentingan pribadi. Namun, sebagai dana kampanye karena dana yang dijanjikan Aksa Mahmud atau Erwin Aksa (penjamin) berdasar kesepakatan Aksa Mahmud dengan PKS dan Partai Gerindra. 

Yang mana, Anies tidak menghadiri pertemuan atau kesepakatan tersebut dan sampai surat ditandatangani belum tersedia. Lalu dia berjanji dan bertanggung jawab akan mengembalikan dan atau membantu upaya-upaya pengembalian Dana Pinjaman III.

"Jika saya dan Bapak Sandiaga S Uno tidak berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017 dengan berkoordinasi dengan pihak penjamin," tulis Anies dalam surat tersebut. 

Namun, dalam poin ketujuh disebutkan, jika Anies dan Sandi berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017, Sandi Uno berjanji untuk menghapuskan Dana Pinjaman I, II, dan III. 

"Serta, membebaskan saya dari kewajiban untuk membayar kembali Dana Pinjaman I, II, dan III tersebut. Mekanisme penghapusan Dana Pinjaman I, II, dan II tersebut akan ditentukan kemudian melalui kesepakatan antara saya dan Sandiaga Uno," tulis Anies. 

Baca Juga: Anggap Jakarta Alami Kemunduran di Era Anies, PDIP Siapkan 4 Nama Ini: Mereka Sukses Bangun Daerahnya

Terakhir, disebutkan kalau surat dibuat dengan sebenarnya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun. Ditandatangani Anies Rasyid Baswedan di atas materai Rp6.000 di Jakarta, 9 Maret 2017. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: