Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Centris minta Negara-Negara di Dunia Peduli Orang Tibet Dapatkan Kedaulatan

Centris minta Negara-Negara di Dunia Peduli Orang Tibet Dapatkan Kedaulatan Bendera nasional Tiongkok terlihat di Beijing, Tiongkok, 29 April 2020. | Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter

CENTRIS memperoleh informasi jika China dengan brutal berburu dan dengan sengaja memotong yak, hewan sejenis sapi peliharaan orang-orang Tibet memberi pasokan susu, mentega dan keju untuk masyarakat sekitar.

Selain daging, hal ini dilakukan China agar para orang-orang Tibet yang mengembala hewan pergi dari sabana tersebut, sehingga Beijing dapat lebih leluasa mengeksplore sumber dayabalam disana, dengan cara di tambang.

“Kemerdekaan bagi Tibet juga teramat penting untuk mengembalikan sekaligus memulihkan ekosistem dataran tinggi Tibet, sekaligus mencegah kemungkinan agresi atau perang antara China dengan negara-negara sekitar seperti India,” jelas AB Solissa.

Kemungkinan perang yang akan dilakukan China ini, diungkap juga oleh Kepala pemerintahan eksil Tibet, Lobsang Sangay, yang menyebut Cina sejak lama ingin menggunakan Tibet sebagai batu loncatan menuju India, Bhutan dan Kashmir. 

“Pemimpin Cina seperti Mao Zedong mengatakan Tibet adalah telapak tangan, sementara lima jarinya adalah Ladar, Nepal, Sikkim, Bhutan dan Arunachal Pradesh,” kata Lobsang Sangay kepada media beberapa waktu lalu.

“Xi Jinping sendiri yang bilang bahwa stabilitas dan keamanan Cina bergantung pada stabilitas dan keamanan Tibet. Jadi bagi Cina, Tibet sangat penting.” Lanjut Lobsang Sangay.

Tidak dapat dipungkiri, Tibet saat ini berperan sebagai wilayah penyangga antara China dan India sehingga siapapun yang menguasai Tibet, tentunya akan memiliki banyak keunggulan dan India saat ini berada pada posisi yang tidak menguntungkan secara strategis.  

Apalagi hubungan antara China dan India serta China dengan negara-negara yang berbatasan dengan Tiongkok lainnya tidak begitu hangat, setelah China memaksakan kebijakan satu China pada dunia.

“Gerak maju China menuju perbatasan India melalui Tibet, dapat mengarah pada perang sengit antar kedua megara yang akan sangat merugikan perdamaian global,” pungkas AB Solissa.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: