Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Cuma Incar Anies, Politik Identitas Akan Dibawa Jajarannya Amien Rais: Kami Akan Melawan...

Tak Cuma Incar Anies, Politik Identitas Akan Dibawa Jajarannya Amien Rais: Kami Akan Melawan... Kredit Foto: Instagram/Amien Rais
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum DPP Partai Ummat, Ridho Rahmadi kembali mengeluarkan pernyataan mengejutkan jelang kontestasi pemilihan presiden di 2024.

Tak hanya akan mengincar Anies Baswedan, pihaknya mengaku akan menggelorakan politik identitas dalam jalan politiknya.

Baca Juga: Terima Pinjaman Sandiaga, Pengakuan Anies Baswedan Disorot Tajam: Bentuk Perencanaan Korupsi, Jelas!

Dirinya mengatakan berpolitik dengan mengusung salah satu identitas, yakni Islam adalah jalan untuk meraih kemenangan bagi Partai Ummat.

"Kita akan secara lantang mengatakan, ya kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas," kata Ridho dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pertama Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Ridho menjelaskan, partainya bersikap demikian karena narasi menentang politik identitas adalah wacana menyesatkan. Sebab, menentang politik identitas berarti sama saja dengan menghilangkan moralitas agama dalam dunia politik. Akibatnya, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional.

"Ini (wacana menentang politik identitas) adalah proyek besar sekularisme, yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik. Dengan demikian perlu dipahami, bahwa sesungguhnya, justru politik identitas adalah politik yang pancasilais," ujar Ridho.

Baca Juga: Tercerahkan hingga Dukung Anies Baswedan, Eks Elite Megawati: Beliau Akan Menang di Kandang Banteng!

"Partai Ummat secara khusus akan melawan, dengan cara yang beradab dan elegan, narasi latah yang kosong dan menyesatkan, yaitu politik identitas," imbuhnya.

Dengan semangat politik identitas, kata Ridho, partainya akan membangun perjuangan dari masjid, sebagaimana Rasulullah SAW lakukan setelah hijrah. Sebab, tutur Ridho, bagi umat Islam, masjid tidak hanya tempat ibadah.

Baca Juga: Untuk Menjatuhkan Nama Anies Baswedan, Perkara Utang Puluhan Miliar Sengaja Dilempar ke Publik? Ternyata Oh Ternyata...

"Bagi umat Islam, selain tempat ibadah, masjid seharusnya menjadi pusat inkubasi ide dan etalase gagasan, menjadi ruang pertemuan pikiran untuk menyusun rencana dan strategi keumatan, dan menjadi titik nol sebuah perjuangan, termasuk di dalamnya jihad politik," ujarnya.

Ridho pun mempertanyakan aturan yang melarang aktivitas politik di masjid. Menurutnya, politik gagasan seharusnya diperbolehkan dibicarakan di masjid. Larangan seharusnya hanya untuk politik provokasi dan adu domba.

Baca Juga: Kok Bisa Utang Anies Baswedan Rp50 M Dianggap Lunas karena Menang Pilgub? Fahri Hamzah Curiga: Bentuk Perencanaan Korupsi

Sebelumnya, narasi menentang politik identitas disuarakan hampir seluruh partai politik di Indonesia. Bahkan narasi menolak penggunaan politik identitas ini juga menjadi pesan-pesan pemerintah pusat agar masyarakat tidak mengedepankan politik identitas. Mereka berdalih, politik identitas menjadi penyebab polarisasi masyarakat pada dua pemilu sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: