Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Kepercayaan Investor Membaik, Menko Airlangga: Jadi Kekuatan RI Biayai Ekonomi

Sebut Kepercayaan Investor Membaik, Menko Airlangga: Jadi Kekuatan RI Biayai Ekonomi Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan membaiknya mood investor untuk menanamkan modal di Indonesia dapat menjadi modal pembiayaan ekonomi nasional.

"Saat ini, mood investor sudah mulai kembali untuk Indonesia. Selain itu, Pemerintah juga melakukan pengaturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) agar bisa disimpan minimal tiga bulan di dalam negeri, sehingga ke depannya Indonesia akan punya kekuatan untuk membiayai ekonomi (dari sana)," tutur Airlangga, dalam keterangan resmi, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga: Airlangga Sebut Program Kartu Prakerja Sebagai Eksperimen yang Berhasil

Airlangga menyampaikan pemerintah dengan masyarakat perlu bersama-sama berupaya menimbulkan kepercayaan diri dari para nasabah dan investor. 

"Apalagi untuk berinvestasi dalam green economy bagusnya dimulai dari sekarang, dan jika tidak sekarang, maka tidak akan ada kesempatan lagi. Misalnya Indonesia punya banyak potensi dalam carbon capture," ucapnya.

Menurut Airlangga, kepercayaan investor kepada Indonesia membaik seiring dengan kondisi pemulihan ekonomi Indonesia yang berjalan efektif berkat program PC-PEN, di tengah berbagai terpaan tantangan global.

Dia lalu bercerita, saat dihadapkan dengan situasi pandemi Covid-19 di awal 2020, usia kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru menginjak tiga bulan dan pemerintah tak memiliki referensi terkait penanganan pandemi sebelumnya sehingga, menurut Airlangga, itu menjadi tantangan besar.

Baca Juga: Ekonomi RI Pulih Lebih Cepat Berkat UMKM, Menko Airlangga: Terima Kasih Toko Kelontong!

"Waktu itu seperti tidak ada cahaya di terowongan sampai-sampai kita tidak bisa melihat ujungnya. Pemerintah Indonesia mengambil jalan berbeda, tidak melalui lockdown karena kondisi ekonomi Indonesia berbeda dengan negara lain, melainkan melalui kebijakan 'gas dan rem' yang menyeimbangkan antara life dan livelihood," ujar Airlangga.

Hasilnya, kata Airlangga, perekonomian Indonesia tetap resilien di tengah perekonomian global yang terus mengalami periode pasang surut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: