Mendarat di Wilayah Perang Saudara, Pesawat Arab Saudi Bawa 'Keajaiban' buat Rakyat Suriah
Sebuah pesawat Arab Saudi yang membawa bantuan untuk Suriah yang dilanda gempa mendarat di Aleppo pada Selasa (14/2/2023). Ini merupakan pengiriman pertama oleh kerajaan ke wilayah yang dikuasai Bashar al-Assad sejak perang Suriah meletus lebih dari satu dekade lalu.
Pesawat bantuan asing telah mendarat di Suriah sejak dua gempa melanda negara yang dilanda perang dan tetangga Turki, yang telah menewaskan lebih dari 35.000 orang, dengan jumlah yang meningkat setiap hari.
Baca Juga: Ngecek Bantuan China buat Turki, Enggak Tanggung-tanggung Totalnya 254 Ton!
Pesawat Saudi mendarat di Bandara Internasional Aleppo membawa 35 ton bantuan makanan, lapor kantor berita negara Suriah, Sana.
"Arah yang diberikan kepada kami dari kepemimpinan di Kerajaan Arab Saudi adalah untuk membantu saudara-saudara Suriah yang terkena dampak (oleh gempa bumi) di seluruh Suriah," kata seorang anggota delegasi Saudi kepada televisi Suriah.
Dua pesawat Saudi lagi dijadwalkan mendarat Rabu dan Kamis, kata pejabat kementerian transportasi Suleiman Khalil kepada AFP.
Tidak ada penerbangan resmi antara Arab Saudi dan Suriah sejak Februari 2012.
Pemerintah Suriah menjadi paria internasional ketika menindak keras protes damai pada 2011, yang memicu perang saudara. Bersama dengan negara-negara Teluk lainnya, Riyadh mendukung banyak kelompok pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Assad dari kekuasaan.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara Arab, terutama UEA, telah melanjutkan hubungan dengan Damaskus. Assad melakukan perjalanan bersejarah ke UEA pada Maret 2022, yang pertama ke negara Arab sejak pecahnya perang Suriah.
Negara-negara lain di kawasan itu mulai menerima Assad sebagai pemenang perang dan telah bergerak menuju rekonsiliasi. Raja Yordania Abdullah II mengadakan panggilan telepon dengan Assad pada Oktober 2021 dan Aljazair telah menyuarakan dukungan agar Suriah bergabung kembali dengan Liga Arab.
Presiden Mesir menelepon Assad pekan lalu untuk menawarkan dukungan setelah gempa bumi, dalam pertukaran resmi pertama antara kedua pemimpin. Dan akhir pekan ini, Presiden Tunisia Kais Saied mengumumkan bahwa dia akan memperkuat hubungan diplomatik dengan Damaskus.
Sebagai buntut dari dua gempa mematikan pekan lalu, Riyadh telah menjanjikan bantuan untuk wilayah Suriah yang dikuasai oposisi dan yang dikuasai pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement