Kredit Foto: Ist
Nikel Punya Prospek Cerah
Di sisi lain, nikel dianggap sebagai sebuah komoditas penting dan bakal jadi primadona tahun ini. Kontribusinya terhadap pendapatan negara, juga tak main-main. Head of Center Macroeconomics and Finance INDEF M Rizal Taufikurrahman menilai bahwa nikel merupakan komoditas menarik yang diprediksi memiliki prospek cerah di tahun 2023. Hal ini tak lepas dari permintaan global yang tinggi sejalan dengan kebutuhan kendaraan listrik.
“Indonesia ini penghasil nikel terbesar di dunia, dimana ini erat kaitannya dengan permintaan tinggi dari pasar global seperti China dan Korea. Kedepan, saya melihat peluang nikel ini sangat besar. Harganya pun naik terus, bahkan diprediksi bisa sampai 26.000 USD/ton,” kata Rizal.
Meski demikian, tantangan di industri nikel juga tidak mudah. Terutama bagaimana pemerintah mampu mengelola besarnya sumber daya alam yang dimiliki ini dengan transformasi teknologi dan kebijakan yang mendukung program hilirisasi tersebut. “Diperlukan strategi fiskal mendongkrak industri manufaktur berbasis sumber daya alam dan membuka peluang ‘pasar’ baru selain China dan Korea, yang juga bisa menguntungkan Indonesia,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement