Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meroketnya Ekonomi India Gegara Narendra Modi Dekat dengan Konglomerat Terkaya Asia?

Meroketnya Ekonomi India Gegara Narendra Modi Dekat dengan Konglomerat Terkaya Asia? Kredit Foto: Antara/REUTERS/Stringer

Pada tahun 2018, pemerintah Modi dilaporkan mengubah aturan yang memungkinkan Adani menawar dan akhirnya memenangkan tender untuk enam bandara. Itu disambut dengan kemarahan di tengah kritik terhadap kronisme. Pemerintah telah menolak tuduhan tersebut.

Setelah Modi menjadi perdana menteri, kata Swain, Adani terus mendapat manfaat dari hubungan tersebut tetapi dalam skala yang jauh lebih besar.

Baca Juga: Nuansa Geopolitik dalam Krisis Adani Group di India Makin Mengkhawatirkan

“Selain memberikan izin untuk bandara dan pelabuhan, mengubah aturan lingkungan untuk tambang batu bara Adani, dan mengubah aturan untuk mendukung saham Adani di zona ekonomi khusus, Modi telah membantu bisnis Adani dalam banyak hal,” katanya.

Dalam pidatonya di parlemen pekan lalu, perdana menteri tampak tidak terpengaruh oleh kritik oposisi dan tidak menyebut Adani.

"Berkah dari 1,4 miliar warga negara adalah 'suraksha kavach' terbesar saya," kata Modi, menggunakan istilah Hindi yang berarti "perisai keselamatan."

“Dan Anda tidak akan pernah bisa menembus pelindung keamanan ini dengan senjata pelecehan dan kebohongan,” katanya, saat anggota parlemen oposisi meneriakkan “Adani, Adani.”

Adani telah menolak klaim bahwa dia mendapatkan bantuan pribadi dari Modi, menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar.

“Perdana Menteri Modi dan saya berasal dari negara bagian yang sama. Itu membuat saya sasaran empuk untuk tuduhan tak berdasar seperti itu,” kata taipan itu, menurut laporan bulan Januari di India Today.

“Keberhasilan profesional saya bukan karena pemimpin individu mana pun, tetapi karena reformasi kebijakan dan kelembagaan yang diprakarsai oleh beberapa pemimpin dan pemerintah selama lebih dari tiga dekade,” katanya dalam laporan tersebut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: