Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masjid Bakal Jadi Tempat Jihad Politik Partai Ummat, Guntur Romli: Pikiran Mereka Konslet!

Masjid Bakal Jadi Tempat Jihad Politik Partai Ummat, Guntur Romli: Pikiran Mereka Konslet! Kredit Foto: Instagram/gunromli
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masjid akan menjadi tempat bagi Partai Ummat untuk berkampanye pada Pilkada 2024 mendatang. 

Tak hanya itu, partai yang dibangun oleh Amien Rais ini juga terang-terangan akan menggunakan konsep politik identitas dalam berkampanye. 

Aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia, Guntur Romli mengatakan, Amien Rais dan kadernya memperlihatkan cara berpikir yang konslet. 

Baca Juga: Bersama Anies Baswedan, Amien Rais dan Partai Ummat Yakin Pertolongan Allah Akan Datang

“Melalui ketua umumnya, mereka mengaku dan menegaskan ingin memakai politik identitas dan menjadikan masjid sebagai tempat jihad politik ini pernyataan yang berbahaya,” kata dia.

Guntur menambahkan, politik identitas mengancam keutuhan negeri ini dan bisa mengadu domba antar anak-anak bangsa Indonesia. 

“Kelompok kadrun yang punya pola pikir yang butek yang kotor yang konslet memang tidak bisa membedakan bahayanya politik identitas,” kata dia.

“Mereka tidak bisa membedakan istilah politik identitas dan identitas politik. Jadi identitas politik itu hal yang lumrah dalam politik dan ini tidak masalah tapi kalau politik identitas itu berbahaya,” tambahnya.

Menurut Guntur, ini karena Partai Ummat tidak bisa membedakan istilah politik identitas dan identitas politik. 

“Identitas politik adalah identitas yang melekat kepada seseorang atau kelompok sebagai bagian dari politik. Ya partai politik adalah identitas politik seseorang yang mengaku sebagai konstituen sebuah parpol maka dia bagian dari identitas politik partai tersebut,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: