Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dendam Pilgub DKI 2017, Jokowi Siap Pimpin Pertarungan Dua Poros di Pilpres 2024: Dia Lebih Percaya Diri Melawan Anies

Dendam Pilgub DKI 2017, Jokowi Siap Pimpin Pertarungan Dua Poros di Pilpres 2024: Dia Lebih Percaya Diri Melawan Anies Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, memprediksi Pilpres 2024 hanya akan diikuti oleh dua poros, yakni Koalisi Perubahan dengan jagoan Anies Baswedan dan gabungan koalisi yang dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan analisisnya, Pangi menyebut Presiden Jokowi bakal memimpin gabungan koalisi guna melanjutkan cita-cita yang sudah dibangunnya selama dua periode berkuasa atau 10 tahun. 

Baca Juga: Bawaslu Jelaskan Utang Anies Baswedan Rp50 Miliar Seharusnya Pelanggaran: Itu Masuk Pidana karena Dia...

"Nampaknya Jokowi akan memimpin barisan fusi gabungan koalisi KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), dan PDIP yang merupakan representasi pemerintahan Presiden Jokowi, yang koalisi akan melanjutkan legacy pemerintahan Jokowi," kata Pangi saat dihubungi di Jakarta, Minggu (19/2/2023). 

Untuk memuluskan rencana itu, Pangi mengatakan kontestasi Pilpres 2024 akan didesain hanya untuk dua poros saja. Dua poros ini yakni Koalisi Perubahan dan koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.  

"Nampaknya Jokowi akan mendesain dua poros dalam pertarungan kontestasi elektoral pilpres 2024," ujarnya. 

Pertarungan dua poros dinilai menguntungkan kubu koalisi pemerintahan, ketimbang harus saling menjatuhkan dalam mencari perolehan suara. Selain itu mengingat PDIP pernah merasakan kekalahan pada Pilkada Jakarta tahun 2017.

"Jokowi lebih percaya diri melawan Anies kalau hanya ada dua poros, ketimbang tiga poros, model seperti DKI Jakarta, akan menjadi pembelajaran bagi Jokowi, Ahok menang putaran pertama, putaran kedua pemilih AHY yang enggak masuk putaran kedua, migrasi memilih Anies, akibatnya Ahok kalah telak," terangnya. 

Baca Juga: Pilpres 2024 Bakal Jadi Bencana Bila Hanya Diikuti Jagoan Jokowi, Pengamat: Rakyat Menghendaki Variasi!

Namun di sisi lain, Pangi menuturkan model dua poros memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Plusnya, pilpres hanya satu kali putaran saja. 

"Minusnya akan membuat politik kita terbelah lagi karena ada mengentalnya polarisasi dan keterbelahan karena bipolar, head to head berhadap hadapan dan tidak ada pemecah gelombang," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: