Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mobil Esemka Sebenarnya Made in China? Orang Ini Kasih Jawabannya

Mobil Esemka Sebenarnya Made in China? Orang Ini Kasih Jawabannya Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Esemka tengah menjadi perbincangan banyak masyarakat Indonesia setelah mobil itu tampil di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 belum lama ini. 

Tidak terkecuali pegiat media sosial Denny Siregar yang memberikan komentarnya tentang mobil Esemka di IIMS 2023 yang banyak dicibir warganet di jagat maya. 

Baca Juga: Esemka Pakai Mobil China: Sayang Sekali Negeri Ini Masih Simsalabim Soal Mobil Listrik

Denny menyebut, mobil Esemka menjadi salah satu isu yang digunakan banyak pihak untuk menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

"Mobil Esemka selalu jadi bahan gorengan untuk mendegradasi kepemimpinan Jokowi karena dianggap kehadiran mobil ini sangat terkait dengan keberadaan Jokowi," katanya dalam media sosial YouTube.

Terlebih, asal-usul Esemka yang disebut sebagai "mobil gaib" membuat netizen Indonesia bertanya-tanya apakah benar produksi dalam negeri atau produk China.

Denny mengatakan bahwa muncul pemberitaan tentang mobil Esemka yang hadir di IIMS 2023 seluruhnya impor dari China sehingga netizen perlahan tergiring opininya terhadap mobil tersebut.

Rasa penasaran warganet akhirnya dipenuhi Denny dengan membeberkan apakah mobil Esemka itu sebenarnya mobil impor dari China atau karya anak bangsa.

Pertama mobil Esemka berada di bawah naungan PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Pabriknya dibangun pada tahun 2019 yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah.

"Ini perusahaan murni swasta yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan BUMN atau pemerintah. Namun dalam beberapa komponennya masih ada yang impor dari beberapa negara, ya itu wajar," ujar Denny.

Orang yang aktif memberikan komentarnya di media sosial itu pun memberikan pembanding Esemka yakni mobil nasional Malaysia, Proton, yang bekerja sama dengan Suzuki, Jepang dan Geely, China, untuk beberapa komponennya terutama mesin.

"Kerja sama dengan berbagai negara untuk memproduksi mobil itu tentu bukan kerja sama permanen tetapi lebih kepada transfer teknologi sebelum akhirnya kita berhasil memproduksi seluruh komponen mobil mulai dari baut, bodi, sampai mesin," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: