Hanan Attaki belakangan ini kembali viral setelah pengajiannya di Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura dibubarkan oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) dan warga.
Pembubaran ini disebabkan dakwah Hanan Attaki dianggap tak sesuai dengan kultur Jawa Timur. Selain itu, Hanan Attaki juga dituding sebagai seorang wahabi, didukung oleh Yahudi, dan menghina Nabi Musa dan Sayyidah Aisyah.
Kasus penolakan terhadap Hanan Attaki bukan yang pertama kalinya terjadi. Melalui video klarifikasinya berjudul "DISCLAIMER - Menjawab Keraguan" yang diunggah di kanal YouTube Hanan Attaki, ia mengaku telah menerima tuduhan serupa sejak 2017.
Baca Juga: Pembubaran Pengajian Ustaz Hanan Attaki Dilematis, Ini Alasannya
Isu penolakan terhadap Hanan Attaki juga pernah direspons oleh Habib Muhammad Al Habsyi.
Mengutip video berjudul "Tanggapan Habib Muhammad Al Habsyi terhadap Ustadz Hanan Attaki" di kanal Ustadz Muhammad Al-Habsyi yang diunggah empat tahun silam, dirinya menyatakan sikap Hanan Attaki perlu ditafsirkan dengan cara santri.
Menurutnya, kesalahan ucapan yang dilakukan oleh Hanan Attaki merupakan suatu hal yang sangat mungkin dilakukan oleh seorang pendakwah. Ia menganalogikan situasi ini dengan pekerja listrik.
"Tukang listrik sering kesestrum karena sering megang listrik. Kalau pendakwah sering memegang mic, memang sangat memungkinkan ada kalanya terpeselet," ujar dia, dikutip Kamis (23/2/2023).
Ia berpendapat kesalahan penyampaian dakwah merupakan hal yang lazim. Meski begitu, tak seharusnya niat baik pendakwah menyampaikan ajaran agama direspons dengan caci maki.
"Ada hadis yang melarang untuk mencaci ayam, karena ayam termasuk jenis binatang yang menyampaikan kebaikan dan itu tidak boleh dicaci. Apalagi seorang ulama yang menyampaikan kebaikan dan ilmu," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Advertisement