Kredit Foto: Unsplash/ Chang Duong
"Ancaman yang harus diperhatikan (dalam penggunaanya) adalah love scamming, penipuan tetapi menggunakan cara-cara emosi, romance, cinta karena ada kebutuhan psikologi bisa jadi kesepian, dan kebutuhan eksis untuk terjalin ikatan dengan orang yang tidak dikenal dengan baik," ungkap Adriana.
Ancaman dan bahaya penggunaan aplikasi dating online adalah identitas palsu karena tidak semua orang yang ditemui di internet adalah nyata. Kemudian, kebocoran data pribadi yang secara tidak sadar diambil seperti nama lengkap dan tanggal lahir serta alamat, apalagi saat kegiatan sehari-hari terekam oleh orang yang tidak dikenal.
Baca Juga: Transformasi Digital Majukan Bisnis Laundry
Hal yang perlu diwaspadai juga adalah kekerasan seksual yang mungkin terjadi, termasuk penipuan, ancaman penculikan, dan perdagangan orang. Apalagi, kasus love scamming dengan kerugian miliaran rupiah yang kebanyakan korbannya adalah perempuan. Namun, ia menyebut di tahun 2022 terjadi juga kasus pria yang menjadi korban bahkan sudah memberi uang dari pelaku penipuan teman kencannya.
Menambahkan kasus yang sudah terjadi dan seharusnya bisa menjadi pelajaran, Dosen Politeknik Negeri Samarinda dan RTIK Kaltim, Almasari Aksenta, mengatakan, aplikasi dating online bisa memberikan dampak negatif jika tidak berhati-hati. "Waktu lebih banyak terbuang jika mendapat relasi yang tidak serius dalam menjalin hubungan karena tidak semua pengguna memang benar-benar bertujuan untuk mencari pasangan hidup," sambungnya.
Sudah masuk dalam ranah cybercrime, penipuan melalui aplikasi dating online meresahkan masyarakat. Almadari mengatakan, meski memang penggunaan aplikasi dating online bisa menjadi salah satu pilihan, sebenarnya masih banyak cara lain untuk menambah relasi sosial.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret dan Relawan Mafindo, Adriana Grahani Firdausy, dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila dan Anggota Japelidi, Vinaya serta Dosen Politeknik Negeri Samarinda dan RTIK Kaltim, Almasari Aksenta.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Literasi Digital Kominfo di Website https://info.literasidigital.id, Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement