Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengerin, Titah Kim Jong Un Soal Pertanian Usai Negaranya Hampir Terperosok dalam Krisis Pangan

Dengerin, Titah Kim Jong Un Soal Pertanian Usai Negaranya Hampir Terperosok dalam Krisis Pangan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan militer di Pyongyang, Korea Utara 6 Februari 2023 dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. | Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Seoul -

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak para pejabat pemerintah untuk melakukan "transformasi fundamental" dalam produksi pertanian, lapor media pemerintah pada Selasa (28/2/2023).

Kim mengatakan bahwa mencapai target produksi biji-bijian tahun ini adalah prioritas utama dan menekankan pentingnya produksi pertanian yang stabil pada hari kedua pertemuan pleno ketujuh Komite Sentral ke-8 Partai Buruh Korea pada Senin, menurut kantor berita negara KCNA.

Baca Juga: Korea Selatan Bilang Kim Jong Un Pimpin Rapat Besar, Corong Korea Utara Singgung 'Makanan' dari Imperialis

Laporan tersebut tidak merinci langkah-langkah apa yang akan diambil Korea Utara, tetapi Kim mengatakan perubahan harus dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.

Pertanian kolektif merupakan sebagian besar pertanian Korea Utara, menurut para peneliti. Pertanian semacam itu biasanya menampung beberapa petani kecil yang memproduksi tanaman dengan tenaga kerja bersama.

Pernyataan Kim muncul di tengah laporan tentang meningkatnya kekurangan pangan di negara tersebut, meskipun Korea Utara telah membantah anggapan bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan warganya.

Awal bulan ini, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa situasi pangan di Korea Utara "tampaknya telah memburuk".

Kementerian tersebut mengatakan pada saat itu bahwa sangat jarang bagi Korea Utara untuk mengumumkan pertemuan khusus tentang strategi pertanian yang dijadwalkan pada akhir Februari.

Dalam pidatonya pada pertemuan Senin, KCNA mengatakan bahwa Kim menyebutkan "pentingnya pertumbuhan kekuatan produktif pertanian" dalam memastikan pembangunan sosialis.

Korea Utara berada di bawah sanksi internasional yang ketat atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya, dan ekonominya semakin tertekan oleh penguncian perbatasan yang diberlakukan sendiri yang bertujuan untuk menghentikan wabah Covid-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: