Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menjadi Musang Madu, Sebuah Nilai Bisnis dari CEO Xendit

Menjadi Musang Madu, Sebuah Nilai Bisnis dari CEO Xendit Kredit Foto: Xendit
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan fintech payment gateway Xendit Group pada awal tahun 2023 telah mengumumkan pertumbuhan perusahaan yang berhasil memproses lebih dari 200 juta transaksi pembayaran digital di Indonesia dengan nilai total volume transkasi mencapai lebih dari US$200 miliar atau sekitar Rp300 triliun pada tahun 2022, naik 30% dibandingkan tahun 2021.

Untuk melihat lebih dekat pertumbuhan perusahaan dalam menghadapi tantangan dan gejolak yang ada, Warta Ekonomi telah merangkum wawancara bersama Founder & CEO Xendit Group, Moses Lo yang berbagi pandangannya terkait dengan industri dan perjalanan bisnisnya. 

Sebagai Founder Xendit, bagaimana perjalanan Anda mendirikan Xendit di Indonesia?

Setelah lulus sekolah di Amerika Serikat, saya ingin pulang kembali ke Asia Tenggara dan membangun infrastruktur untuk memudahkan generasi penerus banga mendirikan startup dengan mudah. Kami memutuskan untuk membangun Xendit setelah mengalami kesulitan saat mencoba memindahkan uang dengan mudah dan cepat di Indonesia.

Baca Juga: Perjalanan Co-Founder Xendit Terjun sebagai Perempuan Pertama di Startup Unicorn Indonesia

Kami telah mencoba mencari perusahaan-perusahaan untuk bekerja sama tetapi terlalu rumit sehingga kami memutuskan untuk membangun perusahaan sendiri untuk memastikan tidak ada orang lain yang mengalami masalah yang sama.

Akhirnya, kami meluncurkan Xendit sebagai solusi payment gateway yang mudah dikustomisasi, bisa berkembang sesuai kebutuhan bisnis, dan dapat digunakan oleh semua jenis bisnis.

Sebagai CEO Xendit, tantangan apa saja yang Anda hadapi dan bagaimana cara Anda untuk mengatasinya?

Salah satu tanyangan kami yang sampai hari ini masih terjadi adalah perekrutan, khususnya menemukan orang-orang yang berkualitas dan yang sesuai dengan working culture Xendit. Terutama pada awal membangun perusahaan, ketika nama kami masih belum dikenal, kami merasa kesulitan mencari orang yang tepat.

Salah satu cara kami menanganinya adalah dengan mempekerjakan beberapa orang yang sudah saling kenal sebelumnya seperti teman, misalnya beberapa engineer awal kami sudah saling berteman sebelum bergabung dengan tim. Di Xendit, kami menawarkan mereka kesempatan bekerja setiap hari dengan teman-teman terdekat sambil menyelesaikan masalah riil di masyarakat. Banyak dari engineer tersebut masih bekerja dengan kami saat ini.

Tantangan lain yang kami temui adalah menetapkan prediktor kinerja yang baik, karena bagi kami bergantung pada wawancara saja dalam proses perekruttan tidak cukup untuk memprediksi kinerja karyawan dengan jabatan tersebut.

Solusi kami adalah dengan membuat kebijakan "trial days" di mana para kandidat menghabiskan satu atau dua hari bersama tim untuk menanggulangi masalah yang sesungguhnya dan mempresentasikan hasil kerja mereka di akhir percobaan. Kami merasa proses ini berhasil meningkatkan kemampyan kami dalam memprediksi kinerja karyawan kami secara signifikan.

Bagaimana rencana Anda untuk masa depan Xendit ke depannya?

Dalam lima tahun ke depan, yang ingin saya capai untuk pertumbuhan Xendit adalah terus bertumbuh lebih besar melampaui market presence kami yang kuat di Indonesia dan Filipina saat ini untuk memenangkan seluruh wilayah Asia Tenggara. Kami berfokus untuk menjadi payment gateway terbaik dengan emmahami pasar dan demand yang ada serta memenuhi kebutuhan infrastruktur digital keuangan yang sangat dinamis dan telah disesuaikan.

Produk yang kami luncurkan dirancang secara unik untuk membantu bisnis go digital dan berkembang seiring pertumbuhannya. Kami berkomitmen untuk terus melakukan inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Selain itu, saya befokus mempertahankan budaya kerja positif kami di Xendit, yang akan menarik para kandidat, mempertahankan karyawan terbaik, dan membuat bisnis kami berada di jalan menuju kesuksesan, dapat disesuaikan dengan pertumbuhan [erusahaan kami.

Budaya kerja kami terdapat pada value, keyakinan, dan sikap kami yang tercermin dalam cara memperlakukan pelanggan dan karyawan. Memiliki working culture yang mumpuni dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi turnover, dan meningkatkan keterlibatan karyawan serta membantu mereka untuk berkembang.

Bagaimana Anda melihat posisi Xendit saat ini dan bagaimana Anda melihat potensi kesuksesan Xendit di bawah kepemimpinan Anda?

Xendit telah beruntung dapat melihat pertumbuhan pesat selama beberapa tahun terakhir. Dengan lebih dari 3.500 pelanggan, pembeda kompetitif Xendit adalah pemahaman yang mendalam akan kebutuhan pelanggan lokal yang dipadukan dengan teknologi global. Hal ini memungkinkan Xendit menghadirkan produk-produk yang sangat terlokalisasi untuk membantu startup tumbuh sekaligus melayani beberapa merchant terbesar di Asia Tenggara.

Kami senang bahwa produk yang kami miliki memang dibutuhkan meskipun kami mengakui bahwa terdapat lebih banyak lagi yang bisa dan harus kami bangun. Xendit berkomitmen untuk terus berinovasi dan menawarkan solusi pembayaran digital terkini sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Kemudian mengenai potensi bagi Xendit untuk bertumbuh, saya ingin mengutip dari sebuah saran, "saat Anda membuat produk, itulah yang digunakan pelanggan". Dalam kasus saya, produk saya adalah perusahaan yang memungkinkan saya berokus pada penskalaan tiga P, yaitu peole, product, process (orang, produk, proses). Sebuah produk dibangun oleh orang-orang yang pengeksekusiannya terjadi di bawah proses.

Sehubungan dengan pertumbuhan dan kesuksesan Xendit, saya teringat dengan nasihat ketika Anda mulai membuat produk, itulah yang digunakan pelanggan, tetapi dalam skala besar, produknya adalah perusahaan tersebut. Oleh karena itu, menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan cara terbaik mengembangkan tiga P, yaitu people, product, process.

Sebuah produk dibangun oleh orang-orang yang proses eksekusinya terjadi di bawah proses, Brian Chesky, CEO dan Co-Founder Airbnb pernah berkata, "perbaiki satu hal yang dapat memperbaiki 10 hal." Melihat dari skala Xendit sekarang, hal ini berfokus pada orang dan proses, terlebih lagi saya telah mempelajari bahwa menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat sangat berpengaruh terhadap bisnis.

Kami percaya bahwa sebagian besar dari Asia Tenggara masih dalam tahap awal digitalisasi. Masih banyak ruang untuk pertumbuhan dalam memanfaatkan internet untuk menggerakkan semua bagian perekonomian. Xendit berharap dapat mereplikasi kesuksesan yang kami temukan di Indonesia, Filipina, dan Malaysia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya dengan memanfaatkan pemahaman mendalam kami akan kebutuhan pelanggan lokal.

Kami memiliki tujuan untuk terus berinvestasi kembali di pasar baru, meningkatkan platform Xendit kami, dan memperluas lini bisnis kami sehingga kami dapat meraih peluang terbesar dan terbaik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: