Aktivis Sebut yang Buat Pendukung Marah dan Kecewa Bukan karena Prabowo Subianto Kalah Lawan Jokowi di Pilpres 2019, Tapi...
Advokat yang juga aktivis Ahmad Khozinudin menyoroti arahan dukungan kubu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut akan mengarah ke Prabowo Subianto. Paling tidak beberapa relawan militan seperti Jokowi Mania serta sosok yang kerap disebut buzzer elite pembela Jokowi, Permadi Arya alias Abu Janda sudah terang akan mendukung Prabowo.
Khozinudin menilai di balik dukungan kubu Jokowi, Prabowo banyak ditinggal pendukungnya di 2014 dan 2019 karena memilih meninggalkan mereka dan merapat ke istana. Para pendukung di 2014 dan 2019 disebut sakit hati dan kecewa pada Prabowo Subianto.
“Saya sendiri di beberapa diskusi, banyak pengakuan tokoh dan kalangan yang merasa kecewa, sakit hati, dan bahkan marah, tentu saja tidak mau lagi memberikan dukungan kepada Prabowo subianto. Apalagi mau ikut mengampanyekan Prabowo sebagai Capres lagi. Sudah banyak yang kapok dukung Prabowo,” ungkapnya melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (28/2/23).
Kecewanya mereka menurut Khozinudin bukan soal kekalahan Prabowo kedua kalinya di Pilpres.
Menurutnya, para pendukung sudah sadar betul bahwa dalam kontestasi Politik menang kalah adalah hal biasa, mereka kecewa dan marah menurut Khozinudin karena Prabowo memilih merapat ke Jokowi dibandingkan bertahan bersama mereka.
“Yang bikin kapok itu bukan kekalahan tapi sikap Prabowo setelah kalah. Bagi pendukung dan relawan sudah insaf bahwa dalam pilpres ada dua kemungkinan yakni menang kalah, kalah biasa saja,” jelasnya.
Terlebih, dalam beberapa momen krusial, Prabowo dinilai tak memedulikan para pendukung dan relawannya dengan tidak hadir dalam sejumlah aksi yang mereka lakukan.
Hal tersebut yang menurut Khozinudin jadi penyebab kekecewaan berat para pendukung, alih-alih kalah dalam Pilpres.
“Tapi yang jadi soal adalah tidak hadirnya Prabowo saat relawan berjuang bersama untuk Prabowo bisa keluar dari kecurangan pemilu, justru di situ Prabowo dianggap tidak membersamai di sejumlah aksi di KPU, Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi saat sidang sengketa Pilpres,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement