Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi Sebut 17 Agustus 2024 ASN Sudah Pindah Semua ke IKN, Said Didu: Contoh Pemimpin yang Tidak Realistis!

Presiden Jokowi Sebut 17 Agustus 2024 ASN Sudah Pindah Semua ke IKN, Said Didu: Contoh Pemimpin yang Tidak Realistis! Kredit Foto: Twiitter/Joko Widodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disinyalir telah mengatakan bahwa sebelum dirinya lengser tepatnya pada peringatan hari jadi Indonesia di tahun 2024, dirinya ingin ASN sudah berada di IKN dan peringatan 17 Agustus Pun dilaksanakan di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.

“Kata Pak Jokowi pokoknya tanggal 17 Agustus 2024 ada acara udah peringatan 17-an di situ (di IKN) dan kemudian Istana Presiden akan jadi bahkan ternyata rumah-rumah rumah-rumah ASN juga udah disiapkan tuh,” kata Hersubeno melansir dari youtube Manusia Merdeka, Rabu (01/03/23).

Ambisi Presiden Jokowi ini pun dibalas oleh mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu. 

Baca Juga: BRIN Sukses Diajak Kuatkan Sinergi, Pemerintahan Jokowi Makin Pede Soal Manajemen Riset dan Inovasi

Ia mengatakan, hal tersebut hanya keinginan Presiden Jokowi dan bukan kebutuhan negara

“Saya kalau mendengarkan Pak Jokowi, saya selalu melihat seseorang sedang menyampaikan mimpinya dan melihat bahwa beliau adalah pemimpin yang paling berani menyampaikan sesuatu keinginannya walaupun tidak realistis,” kata dia.

“Kalo kita lihat ini gak saat IKN saja, nah pada saat ingat pada saat kereta api cepat juga menyatakan akan jadi tahun sekian, tidak menggunakan APBN, kemudian akan  lebih murah dari Jepang. Akhirnya malah sebaliknya kan?” tambahnya.

“Masih ingat, presiden menyatakan tidak akan impor beras, tidak akan impor ini itu malah terjadi impor besar-besar. Menyatakan tidak akan ngutang, malah hutang Indonesia membengkak besar sekali,” jelasnya. 

Awalnya kata Said, Presiden Jokowi menyatakan hanya sekitar 500 triliun biayanya (biaya IKN) dan itu tidak pakai APBD. 

“Kalaupun pakai, sedikit sekali hanya 15%, tapi sekarang perhitungannya sudah mendekati 1000 triliun kebutuhan anggarannya,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: