Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

The Incubation Network Hibahkan Rp1 Miliar untuk Dukung Ekonomi Sirkular dan Solusi Daur Ulang

The Incubation Network Hibahkan Rp1 Miliar untuk Dukung Ekonomi Sirkular dan Solusi Daur Ulang Daur ulang sampah | Kredit Foto: The Incubation Network
Warta Ekonomi, Jakarta -

The Incubation Network bekerja sama dengan Global Plastic Action Partnership, UpLink by the World Economic Forum, dan Alliance to End Plastic Waste telah resmi merampungkan program Plastic Waste to Value Southeast Asia Challenge yang merupakan program untuk mendorong solusi inovatif kegiatan daur ulang dan upcycling sampah plastik.

Program tersebut telah memberikan dukungan ada lima inovator, termasuk dua di antaranya berasal dari Indonesia, yaitu Bank Sampah Bersinar dan Kibumi.

Selain mendapatkan pengalaman dan pengetahuan untuk merancang solusi berdampak tinggi bagi kegiatan daur ulang dan upcycling selama lima bulan lamanya, kelima inovator juga mendapatkan total dana hibat senilai US$72.000 atau sekitar Rp1 miliar, di mana dana akan digunakan untuk mendorong kapasitas operasional bisnis dan meningkatkan fasilitas kerja.

Baca Juga: Viu Capai Pertumbuhan Positif Sepanjang 2022

"Sejak awal, kami telah terlibat dalam kancah startup yang dinamis di Asia Tenggara, terhubung dengan banyak pengusaha yang merintis inovasi dan model bisnis baru untuk meningkatkan pengelolaan dan sirkularitas sampah plastik. Kami berusaha untuk mendukung startup agar dapat menunjukkan solusi model bisnis yang layak secara teknis dan layak secara ekonomi, memposisikannya untuk investasi, penskalaan, dan replikasi,"  tutur Vice President Projects di Alliance to End Plastic Waste Nicholas Kolesch dalam pernyataannya pada Rabu (1/3/2023).

"Program The Incubation Network telah menjadi bagian penting dari perjalanan ini, memfasilitasi kemajuan belasan bisnis yang menunjukkan komitmen nyata untuk memecahkan tantangan sampah plastik. Ini menginspirasi kita semua untuk berbuat lebih banyak," tambah Nicholas.

Selama program berlangsung, kelima investor mendapatkan akses ke berbagai sumber daya dan dukungan, termasuk lokakarya, penyesuaian mentor, dan peluang memperluas jaringan. Sebanyak sembilan pakar yang terdiri dari pemimpin bisnis, ahli keuangan, dan pakar pemasaran dan hubungan masyarakat, serta spesialis investasi bertindak sebagai mentor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: