"Jika kedua asumsi tersebut tidak terpenuhi, penghematan devisa dari implementasi kebijakan B35 pada dasarnya tidak akan diperoleh," ucapnya.
Lanjutnya, jika mengacu pada rata-rata harga CPO dan minyak mentah jenis Brent periode 2021-2022, devisa yang diperoleh dari ekspor CPO sebesar 1 barel pada dasarnya dapat untuk mengimpor minyak mentah jenis Brent sekitar 1,86 barel.
Dengan kata lain, jika hanya memperhitungkan aspek penghematan devisa saja justru penghematan akan diperoleh ketika CPO yang dialokasikan untuk bahan baku Biodiesel diekspor.
Menurutnya, dengan volume kebutuhan Biodiesel 2023 yang diproyeksikan 82,69 juta barel dan mengacu pada rata-rata harga CPO tersebut, devisa yang dapat diperoleh jika CPO yang diekspor sekitar US$ 13,84 miliar.
"Sementara, bila Biosolar diganti dengan Solar hanya akan memerlukan sekitar US$7,44 miliar untuk mengimpor minyak mentah. Artinya, penghematan devisa yang berpotensi dapat diperoleh dengan pola tersebut sekitar US$6,40 miliar," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement