Bos BRI Beberkan Transformasi BRI: Omongannya Jelas, Strateginya jelas, Dieksekusi dengan Nyali yang Berani
"Dengan apa? Produktivitas karyawan dinaikkan dengan dididik dan di-equip dengan alat-alat digital yang memadai," ujar Sunarso.
Selain cost of fund, CASA, dan credit cost, pemimpin bank berkode BBRI ini pun menjelaskan sumber laba BRI lainnya, seperti cost to income ratio (CIR), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), dan fee-based income. CIR atau rasio biaya terhadap pendapatan adalah salah satu dari indikator efisiensi selain BOPO.
Baca Juga: Memberi Makna Indonesia, Simak Sederet Capaian BRI Terus Tebarkan Social Values
Sunarso menjabarkan baik rasio CIR dan BOPO lebih membaik dibandingkan periode tahun 2021. CIR tercatat menurun 1,18% dari 48,56% di tahun 2021 menjadi 47,38% di tahun 2022 atau semakin efisien.
Begitu juga BOPO yang turun drastis 9,44% atau semakin membaik menjadi 69,1% pada tahun 2022 dari 78,54% di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Saham BRI Diborong 31.300 Lembar Seharga Rp4.860 per Lembar, Siapa Pembelinya?
"Fee-based income kita sekarang, yang bukan berdasarkan bunga, berdasarkan jasa transaksi segala macam, itu dapat Rp18,8 triliun. Maka, rasio fee income kita, jadi total fee dibanding total income kita itu sudah double digit, sudah 11,37% dan tumbuh 10,2% dari tahun 2021," terang Sunarso.
Penulis: Putu Rusta Adijaya
Reportase: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement