Masalah Penculikan Oleh Korea Utara Jadi Perhatian Serius PM Jepang Gara-gara...
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Rabu (1/3/2023) berjanji bahwa pemerintahnya akan mengambil langkah apa pun untuk mendapatkan kembali semua warga Jepang yang diculik oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an.
Pernyataan Kishida itu disampaikan dalam satu pertemuan dengan anggota keluarga Jepang korban penculikan yang baru-baru ini menyatakan tidak akan menentang pemberian bantuan kemanusiaan ke Korea Utara jika langkah itu bisa memulangkan lagi para korban penculikan.
Baca Juga: Polemik Peremajaan Sarana KRL hingga Alasan KCI Impor KRL Bekas dari Jepang, Ini Kata Kemenhub
Untuk mewujudkan kepulangan segera semua korban penculikan ke Jepang, "Kami akan berupaya sebaik-baiknya untuk mengatasi masalah ini tanpa mengesampingkan opsi apa pun," kata Kishida seperti dilansir kantor berita Kyodo.
Dia menegaskan kembali bahwa dia sangat ingin berbicara langsung dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un "tanpa syarat apa pun".
Pada pertemuan tersebut, Takuya Yokota, adik Megumi Yokota, yang diculik saat berusia 13 tahun pada 1977, mendesak Pemerintah Jepang agar memulai negosiasi dengan Korea Utara guna menyelesaikan masalah penculikan tersebut sambil mengupayakan perdamaian antara kedua negara.
Takuya Yokota mengatakan jika Korea Utara segera mengembalikan semua korban penculikan ke Jepang, pemerintah Kishida "seharusnya memberikan bantuan kemanusiaan" kepadaPyongyang "dalam batas-batas sanksi yang dijatuhkan oleh masyarakat internasional" ke negara tersebut.
Pada Februari, sekelompok yang mewakili keluarga korban penculikan dan entitas pendukungnya menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan tidak melanggar sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara, yang terus mengembangkan rudal nuklir dan balistik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement