- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Minyak Sawit Menopang Kebutuhan Minyak Nabati di 3 Kawasan Besar Dunia Ini
Uni Eropa, China, dan Amerika Serikat merupakan konsumen minyak nabati terbesar di dunia. Di antara keempat minyak nabati utama, minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dan industri Uni Eropa adalah minyak rapeseed, kemudian disusul oleh minyak sawit, minyak bunga matahari, dan minyak kedelai.
Meskipun Uni Eropa memproduksi minyak nabati berupa minyak rapeseed, produksi tersebut tidak mencukupi kebutuhan domestiknya. Melansir laporan PASPI Monitor, kehadiran minyak sawit di pasar Uni Eropa memberi manfaat ganda, yakni:
- memenuhi kebutuhan minyak nabati yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat konsumsi/tingkat kesejahteraan;
- mencegah ekspansi lahan untuk dijadikan perkebunan rapeseed yang berimplikasi dapat mengurangi produksi bahan pangan yang lain (mempertahankan ketahanan pangan); dan
- mencegah peningkatan pengeluaran pemerintah untuk subsidi pertanian untuk komoditas rapeseed.
Baca Juga: Wamenaker RI: Wujudkan Perlindungan Pekerja Anak dan Perempuan di Sektor Sawit
Berbeda dengan Uni Eropa, minyak nabati yang banyak dikonsumsi oleh China adalah minyak kedelai. Setelah minyak kedelai, minyak nabati lainnya yang dikonsumsi China berturut-turut adalah minyak rapeseed, minyak sawit, dan minyak bunga matahari.
Kendati demikian, produksi minyak nabati di China tersebut belum mencukupi kebutuhan domestik masyarakatnya sehingga berimplikasi pada impor minyak nabati, terutama minyak sawit. Dalam studi yang dirangkum PASPI, minyak sawit di negara ini digunakan untuk industri pangan.
Sementara itu, dalam sumber yang sama disebutkan, struktur konsumsi minyak nabati di Amerika Serikat didominasi oleh minyak kedelai, kemudian diikuti oleh minyak rapeseed, minyak sawit, dan minyak biji bunga matahari.
Meskipun minyak sawit bukanlah minyak nabati utama dalam struktur konsumsi minyak nabati Amerika Serikat, penggunaannya terus meningkat dengan aplikasi yang luas dengan tidak hanya digunakan oleh industri pangan, tetapi juga digunakan oleh industri yang menghasilkan consumer goods seperti produk toiletries dan cosmetic.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement