Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPDPKS Dukung Pemberdayaan UMKM di Sumut melalui Program Bikopra Aspekpir

BPDPKS Dukung Pemberdayaan UMKM di Sumut melalui Program Bikopra Aspekpir Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyatakan dukungannya terhadap program pemberdayaan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM) melalui program Bikopra Aspekpir.

Program Bikopra Aspekpir itu sendiri diperkenalkan kepada petani kelapa sawit plasma di Sumatra Utara  anggota Aspekpir melalui kegiatan Bimbingan Teknis UMKM Bikopra yang dilaksanakan di Medan, 6-8 Maret 2023.

Aspekpir atau Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat merupakan organisasi tempat berkumpulnya petani kepala sawit plasma di Indonesia yang beranggotakan 406.739 orang dengan luas lahan kelapa sawit yang dikelola mencapai 813.478 hektar.

Sedangkan program Bikopra adalah singkatan dari Bangun Industri UMKM Sejahtera yang digagas oleh Aspekpir Indonesia untuk mengembangkan kewirausahaan di desa-desa penghasil kelapa sawit di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan potensi limbah dari kelapa sawit menjadi bernilai ekonomis tinggi.

Wakil Gubernur Sumatera Utara H. Musa Rajeckshah saat membuka kegiatan tersebut mengaku sangat senang dan mendukung kegiatan Bimtek Bikopra bagi anggota Aspekpir Sumatra Utara.

Dia berharap para petani  kelapa sawit anggota Aspekpir  Sumut bisa semakin naik kelas setelah mengikuti kegiatan Bimtek Bikopra. "Dulu kami juga petani plasma," katanya yang disambut tempuk tangan peserta Bimtek.

Baca Juga: Partisipasi Santripreneur UKMK Sawit BPDPKS dalam BLU Fair 2023

Wagub hadir membuka secara resmi acara Bimtek UMKM Bikopra Anggota Aspekpir Sumut didampingi sejumlah pejabat. Wagub Sumut didampingi Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Prima, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut Lies Handayani Siregar, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut Nazli, Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah.

Kemudian Ketua Umun Aspekpir Setiyono, Ketua Dewan Pengawas DPP Aspekpir Rusman Heriawan,  Kepala Sekretariat Aspek-PIR Effendi Pasaribu, Wakil Ketua Aspekpir Agus Sutarman, Bendahara Umum Aspekpir Sutoyo, Ketua DPD I Aspekpir Sumut Syarifudin Sirait,  serta anggota dan pengurus Aspekpir Sumut.

Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah mengatakan banyak program BPDPKS yang dapat diakses oleh petani kelapa sawit anggota Aspekpir di Sumatra Utara. "Kami di BPDPKS memiliki berbagai program yang bisa diakses masyarakat Sumatra Utara," katanya saat memberikan sambutan.

Program tersebut antara lain pembangunan sumber daya manusia yang antara lain pemberian beasiswa bagi pelajar untuk perkuliahan. Kemudian program pendukungan kegiatan riset dan pengembangan, peremajaan kelapa sawit, sarana dan prasarana,  pemenuhan pangan dan program hilirisasi hingga B-35.

"Kegiatan bimbingan teknis UMKM Bikopra ini merupakan bagian dari program kemitraan  sesuai dengan tugas BPDPKS yakni menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit Indonesia," katanya.

Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan program BIKOPRA yang digagas Aspekpir didedikasikan untuk seluruh anggota di Indonesia maupun petani kelapa sawit lainnya, termasuk di Sumatra Utara. Program BIKOPRA ini sudah memiliki  pilot project di satu desa di Riau dengan memanfaatkan limbah sawit dan menghasilkan pakan ternak sehingga mampu melakukan budidaya ternak sapi. 

Baca Juga: BPDPKS Salurkan Dana Rp7,5 Triliun Untuk Peremajaan Sawit

"Desa tersebut telah menjadi salah satu andalan untuk memasok kebutuhan daging di wilayah sekitar desa. Keberhasilan di desa itu menjadi inspirasi bagi Aspekpir untuk dikembangkan ke desa-desa lainnya melalui program Bikopra yang didukung oleh BPDPKS.

Ketua DPD I Aspekpir Sumut Syafrudin Sirait mengatakan  kegiatan Bimtek UMKM Bikopra merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membangkitkan gairah berusaha bagi anggota Aspekpir yang merupakan petani kelapa sawit dalam rangka mengelola limbah yang tersedia di sekitar kebun kelapa kawit menjadi suatu barang yang bernilai tinggi, terutama dalam kerangka program sistem integrasi ternak sapi – kelapa sawit.

Kegiatan ini sangat penting bagi Sumatra Utara mengingat potensinya yang sangat  besar karena kita tahu bahwa Sumatera Utara merupakan provinsi dengan areal  terluas kedua setelah Riau, yang memiliki penyebaran perkebunan kelapa sawit di 15  Kabupaten, dengan luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai lebih dari 1,3 Juta hektar. 

"Keberhasilan program ini sangat berarti bagi Sumut dalam rangka membuka lapangan  kerja bagi keluarga dan masyarakat sekitar bahkan mendukung swasembada sapi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: