Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Terpengaruh Kesulitan Jaringan yang Melonjak, Argo Tingkatkan Produksi Bitcoin

Tak Terpengaruh Kesulitan Jaringan yang Melonjak, Argo Tingkatkan Produksi Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pertambangan Argo Blockchain telah meningkatkan produksi Bitcoin (BTC) hariannya meskipun ada lonjakan kesulitan jaringan yang signifikan.

Melansir Cointelegraph, Rabu (8/3/2023), selama Februari lalu, Argo menambang 162 Bitcoin atau setara 5,7 BTC per hari, yang diumumkan perusahaan dalam pembaruan operasional pada 7 Maret.

Tingkat produksi Bitcoin harian Argo di Februari melonjak 7% dari 5,4 BTC per hari yang diproduksi di Januari, meskipun rata-rata kesulitan jaringan meningkat 10% dari bulan ke bulan.

Baca Juga: Perusahaan ATM Bitcoin Panen Cuan Jumbo dari Penipuan Kripto melalui Kios Ilegal

Kesulitan penambangan Bitcoin adalah ukuran yang menentukan seberapa sulitnya menambang blok BTC. Kesulitan yang lebih tinggi membutuhkan lebih banyak tingkat hash atau daya komputasi tambahan untuk memverifikasi transaksi dan menambang koin baru.

Menurut data dari Blockchain.com, kesulitan jaringan BTC melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa di Februari, mencapai 43 triliun tingkat kesulitan pada 25 Februari.

Berita tersebut muncul di tengah industri mengantisipasi penyesuaian kesulitan Bitcoin berikutnya yang diperkirakan akan terjadi pada 10 Maret. Menurut data dari BTC.com, kesulitan berikutnya diperkirakan mencapai 43,4 triliun.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Argo Blockchain menjual fasilitas penambangan andalannya Helios ke perusahaan investasi kripto Mike Novogratz Galaxy Digital di tengah pasar kripto yang sulit pada 2022. Meskipun terus menambang menggunakan fasilitas Galaxy, Argo melihat produksi BTC-nya turun setelah penjualan. Beberapa bulan sebelum transaksi, penambangan BTC bulanan Argo menghasilkan lebih dari 200 BTC.

Argo bukan satu-satunya perusahaan pertambangan yang tampaknya tidak terpengaruh oleh lonjakan kesulitan BTC di Februari, dengan penambang lain seperti Cipher Mining menghasilkan Bitcoin 16% lebih banyak selama Januari. Marathon Digital juga meningkatkan rata-rata harian Bitcoin yang diproduksi sebesar 10% dibandingkan Januari.

Di sisi lain, perusahaan pertambangan Hut 8 melihat tingkat produksi Bitcoin hariannya turun dari 6 BTC di Januari menjadi 5,6 BTC di Februari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: