Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prank Terorisme Sushi Bikin Geger Sejagat Jepang, Polisi Akhirnya Turun Tangan

Prank Terorisme Sushi Bikin Geger Sejagat Jepang, Polisi Akhirnya Turun Tangan Kredit Foto: Unsplash/Tamas Pap
Warta Ekonomi, Tokyo -

Polisi Jepang telah menangkap tiga orang terkait "teror sushi", yaitu lelucon tidak higienis yang viral dan mengancam fitur terkenal di dunia, yaitu restoran conveyor belt sushi.

Bulan lalu, sebuah video yang menunjukkan seorang pria menjilati botol kecap di kereta sushi menjadi viral dan memicu kemarahan.

Baca Juga: The Hungry Sushi, Sushi Halal Bikinan Ibu Rumah Tangga

Dalam video tersebut, ia terlihat mengoleskan air liurnya ke piring-piring yang lewat di cabang restoran Kura Sushi.

Sejak saat itu, puluhan video semacam itu telah berkembang biak dan memicu keprihatinan publik.

Beberapa restoran kereta sushi, yang dikenal sebagai Kaiten-sushi di Jepang, telah membuat imbauan kepada para pelaku untuk menghentikan sabotase makanan mereka.

Namun, beberapa restoran bahkan telah membuat pilihan untuk berhenti mengoperasikan atraksi utama mereka sama sekali, yakni dengan menghentikan kereta sushi di seluruh Jepang.

Di Jepang timur, jaringan restoran Choushimaru mengatakan bahwa mereka akan berhenti menggunakan ban berjalan sama sekali setelah seorang pelanggan memasukkan puntung rokok ke dalam toples berisi acar jahe.

Staf restoran sekarang akan membawa hidangan kepada pelanggan secara langsung dan hanya memberikan bumbu dan saus ketika mereka telah duduk di kursi mereka.

Jepang terkenal dengan standar kebersihan dan etiket kulinernya yang tinggi.

Jadi, lelucon "terorisme sushi" tidak hanya mengejutkan jutaan orang di seluruh negeri, tetapi juga menyebabkan jatuhnya harga saham perusahaan seperti jaringan Sushiro.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: