Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Depo KRL Pertama di Jateng-DIY Rampung, Kepala BTP Semarang: Konektivitas Angkutan KA Perkotaan

Depo KRL Pertama di Jateng-DIY Rampung, Kepala BTP Semarang: Konektivitas Angkutan KA Perkotaan Depo KRL Pertama di Jateng-DIY Rampung, Kepala BTP Semarang: Konektivitas Angkutan KA Perkotaan | Kredit Foto: Kemenhub

Putu menambahkan, seiring dengan bertambahnya frekuensi operasi, sarana KRL mutlak dijaga keandalannya. Hal ini ditempuh dengan membangun depo perawatan yang mumpuni untuk kegiatan perawatan.

"Dua tahun terakhir stabling dan perawatan KRL dilakukan di area Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Klaten, setelah Depo resmi beroperasi perawatan harian, bulanan, tahunan sampai pencucian sarana KRL bisa dilakukan di sini. Harapannya dengan kapasitas angkut yang bertambah, masyarakat tetap bisa nyaman, selamat memanfaatkan moda KRL dengan tarif yang terjangkau," sambungnya.

Baca Juga: DJKA Beri Suntikan Subsidi Rp147 Miliar untuk Perluas Jaringan Kereta Api

Sebagai informasi, bagian depo terdapat jalur 6 untuk pencucian kereta, jalur 7 (kapasitas 13 kereta) dan jalur 8 (kapasitas 14 kereta) untuk perawatan. Sesuai Permenhub Nomor 18 Tahun 2019 tentang Standar Tempat Dan Peralatan Perawatan Sarana Perkeretaapian, area Depo terdiri dari bangunan sarana sebagai area utama perawatan KRL, bangunan kantor untuk kegiatan administrasi, ruang peralatan dan penyimpanan suku cadang.

Terdapat juga bangunan untuk ruang istirahat, ruang pelayanan kesehatan, area ibadah, dan tempat pengolahan air bersih. Selain itu, ada peron, kolong (perawatan sisi bawah kereta), anjungan (perawatan sisi atas) dan area workshop.

Baca Juga: Indonesia Mau Impor KRL Bekas Jepang, Mulyanto PKS Minta Erick Thohir Jangan Import Minded

Selain pembangunan Depo KRL, BTP Semarang juga melakukan pengadaan peralatan perawatan KRL antara lain peralatan angkat komponen, pesawat angkut, peralatan angkat sarana, misal lifitng jack (fungsi pengangkatan body kereta), overhead crane 2x7.5 ton dan 1x3 ton. 

"Kami sangat bersyukur masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari pembangunan konektivitas KA perkotaan ini. Pemerintah ingin masyarakat makin mudah mengakses angkutan umum massal. Stasiun Brambanan, Srowot, Ceper, Delanggu, Gawok direvitalisasi, bisa untuk naik turun penumpang. Tambah layanan di Jebres dan Palur, makin banyak yang terlayani konektivitas KRL, ada Depo perawatan juga. Lengkap, andal sarana dan prasarananya," tutup Putu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: