Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krisis Perbankan Bikin AS Carut-Marut, Warren Buffett Desak Pemerintahan Biden untuk Beri Bantuan!

Krisis Perbankan Bikin AS Carut-Marut, Warren Buffett Desak Pemerintahan Biden untuk Beri Bantuan! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Oracle of Omaha alias Warren Buffett telah menghubungi pejabat administrasi Biden untuk memberikan bantuannya selama krisis perbankan saat ini. Investor miliarder itu pun telah melakukan banyak percakapan dengan tim Presiden Biden dalam beberapa hari terakhir, menurut Bloomberg.

Buffett dilaporkan telah memberikan nasihat dan bimbingan tentang krisis tersebut.
Kepala Berkshire Hathaway memiliki sejarah panjang dalam membantu bank yang mengalami krisis.

Di antara perusahaan yang telah dibantu oleh Buffett di pos tersebut adalah Bank of America dan Goldman Sachs.

Baca Juga: Tak Peduli Aturan Biden, Warren Buffett Tetap Buyback Sahamnya Hingga Rp27 Triliun!

Melansir Fox Business di Jakarta, Senin (20/3/23) Buffett memberi suntikan dana kepada Bank of America pada tahun 2011 setelah sahamnya anjlok di tengah kerugian yang terkait dengan subprime mortgage.

Pada tahun 2008, Buffett memberi Goldman garis hidup USD5 miliar (Rp76 triliun) untuk menopang bank setelah keruntuhan Lehman Brothers.

Seminggu terakhir ini, regulator AS meluncurkan langkah-langkah luar biasa untuk menenangkan pelanggan, berjanji untuk membayar penuh simpanan yang tidak diasuransikan di bank yang gagal. Tim Biden menciptakan penghalang yang tidak memerlukan pengeluaran pemerintah langsung dari pembayar pajak, termasuk tindakan Federal Reserve.

Bank-bank besar AS secara sukarela mendepositokan USD30 miliar (Rp461 triliun) untuk menstabilkan First Republic Bank minggu ini.

Krisis dimulai ketika Silicon Valley Bank, yang terbesar ke-17 di negara itu, ditutup oleh FDIC seminggu yang lalu karena regulator bergerak untuk melindungi pelanggan karena menghadapi krisis likuiditas menyusul kerugian USD2 miliar (Rp30 triliun). Itu menjadi kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan.

Regulator federal Minggu lalu, mengatakan Signature Bank yang berbasis di New York ditutup untuk melindungi konsumen dan sistem keuangan setelah runtuhnya SVB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: