- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Penuhi Kebutuhan Daging Nasional dengan Integrasi Sawit - Sapi Berbasis Kemitraan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong perusahaan perkebunan besar swasta (PBS) untuk mengintegrasikan lahan sawit dengan pengembangan sapi ternak. Demikian disampaikan SYL saat membuka Kick Off Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma atau SISKA KU INTIP serta menggelar panen pedet di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Sebagai uji coba, SYL menargetkan pengembangan sapi di daerah tersebut bisa mencapai 10 ribu ekor yang tersebar di tiap-tiap kecamatan sawit besar. Menurutnya, limbah sawit selama ini memiliki potensi yang cukup besar dalam proses penggemukan sapi ternak.
Baca Juga: Harga Sawit di Senin Ketiga Maret 2023 Melemah, Pasar Masih Optimis?
Dari sisi modal, SYL mengaku siap untuk membuka fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar. Namun demikian, kata dia, penggunaan KUR harus jelas, tepat sasaran, dan tepat guna.
"Saya lihat anak muda di sini sangat agresif. Dan perlu diketahui, 3 tahun saya melatih petani muda dan penggunaan KUR sudah Rp2,4 triliun. Alhamdulillah, tidak ada yang macet," kata SYL, dilansir dari laman resmi Kementerian Pertanian RI.
Selain sapi ternak, Mentan SYL juga mendorong pengembangan sapi perah untuk produksi susu lokal yang kompetitif. Apalagi susu yang ada saat ini sebagian besar masih didatangkan dari luar negeri alias impor.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengajak seluruh pegiat ternak di wilayahnya untuk mendukung penuh program Kementerian Pertanian. Salah satunya memanfaatkan layanan KUR serta membuka lahan sawit untuk peternakan sapi.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Korporasi Integrasikan Sawit dan Sapi
Menurutnya, program pengembangan sapi ternak sangat penting untuk memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat di Kalimantan maupun daerah sekitarnya.
"Oleh karena itu, para pengiat-pengiat ternak untuk segera memperbanyak sapi terbaiknya. Kita berharap, sistem yang sudah bagus ini dapat kita jaga dan lestarikan sehingga bukan menjadi sebuah mimpi lagi nanti kita jadi lumbung daging dan susu dunia," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement