Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Respons Santai Kunjungan Xi Jinping ke Rusia: Jangan Mau Ditipu Rezim Vladimir Putin

Amerika Respons Santai Kunjungan Xi Jinping ke Rusia: Jangan Mau Ditipu Rezim Vladimir Putin Kredit Foto: Reuters/Kommersant Photo/Anatoliy Zhdanov
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat mengatakan kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskow pada Senin (20/3/2023) dapat berarti memberikan perlindungan diplomatik bagi Rusia untuk terus melakukan kejahatan perang.

"Bahwa Presiden Xi melakukan perjalanan ke Rusia beberapa hari setelah pengadilan kriminal internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Vladimir Putin menunjukkan bahwa China tidak merasa bertanggung jawab untuk meminta pertanggungjawaban Kremlin atas kekejaman yang dilakukan di Ukraina," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, kepada para wartawan.

Baca Juga: Menggelegar, Janji Xi Jinping Sukses Bikin Putin Kagum, Amerika Cs Sudah Siap?

Blinken menegaskan bahwa dunia internasional jangan sampai tertipu dengan langkah China dan Rusia.

"Dunia tidak boleh tertipu oleh langkah taktis apapun yang dilakukan Rusia, yang didukung oleh China atau negara lain, untuk membekukan perang dengan caranya sendiri," katanya.

Namun demikian, Blinken mengatakan bahwa AS menyambut baik setiap diplomasi untuk perdamaian yang adil dan tahan lama tetapi menimbulkan keraguan bahwa China menjaga kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

"Setiap rencana yang tidak memprioritaskan prinsip penting ini adalah taktik yang mengulur-ulur waktu atau hanya berusaha memfasilitasi hasil yang tidak adil. Itu bukanlah diplomasi yang konstruktif," kata Blinken.

Dalam sebuah gerakan simbolis pembangkangan lebih lanjut, komite investigasi Rusia mengatakan pada Senin bahwa mereka telah membuka kasus kriminal terhadap jaksa penuntut ICC dan hakim yang mengeluarkan surat perintah.

Dalam sebuah konferensi pers pada Senin, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Wang Wenbin meminta ICC untuk menghindari "politisasi dan standar ganda".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: