Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Laksanakan Salat Witir, Apakah Masih Bisa Tahajud? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Sudah Laksanakan Salat Witir, Apakah Masih Bisa Tahajud? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat Ilustrasi Ustaz Adi Hidayat. | Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salat witir dapat diartikan beberapa makna berbeda mulai dari bahasa hingga penafsiran daripada alim ulama atau periwayat hadits. 

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa witir jika diartikan secara bahasa maka bermakna suatu hal yang ganjil. Di mana seperti diketahui bahwa Allah itu tunggal, ganjil dan menyukai yang ganjil. 

Di sisi lain jika dibawa ke konteks ibadah para ulama membawa witir ini dengan dua pendekatan berdasarkan teks hadist yang sampai pada umat saat ini. Pendekatan yang pertama adalah pendekatan yang disepakati, witir adalah penutup dari solat yang ditunaikan.

Baca Juga: Bingung Salat Subuh Pakai Qunut atau Tidak? Ini Jawaban Ustaz Adi Hidayat

"Jadi kalau sudah witir malam kita menutup, solat yang ditunaikan terakhir menutup rangkaian solat yang ditunaikan," ujar Adi dikutip dalam Akun YouTubenya, Minggu (26/3/2023). 

Adi mencontohkan seperti seseorang pada saat ramadhan setelah menunaikan salat tarawih dia witir, dalam pemahaman pertama maka sudah tidak ada solat lagi karena sudah ditutup solatnya selesai maka malam diisi dengan tilawah dengan dzikir karena sudah selesai solatnya dengan witir.

"Maka orang-orang yang memahami seperti ini supaya dia bisa sholat lagi dia engga witir dulu, dia tunaikan tarawihnya witirnya diakhirkan, supaya dia punya kesempatan di malam harinya untuk solat lagi dan dia tutup dengan menggunakan witir, jadi malam dia bisa tahajud dan witirnya di akhirnya," ujarnya. 

Pemahaman kedua yang dimaksudkan witir adalah penutup rangkaian solat yang sebelumnya, namun bisa dibuka kembali. 

Baca Juga: Awali Penggunaannya untuk Umum, Wapres Salat Subuh Berjamaah di Masjid Raya Syekh Zayed Solo

"Tapi dia bisa membuka kembali, jadi menutup yang sebelumnya dan membuka yang baru, jadi bukan berarti menutup segalanya. Satu kali Nabi Muhammad SAW sudah witir dan setelah witir dia menduga adzan akan berkumandang, tapi ternyata setelah dilihat masih ada jeda jadi beliau kemudian solat lagi, begitu solat kembali dua rakaat adzan berkumandang maka setelah itu selesai beliau tunggu bilal selesai adzan dia kemudian solat sunah dua rakaat sebelum subuh," ucapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: