Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasihan Taiwan, Satu per Satu Temannya Pergi ke Rangkulan China, Agendanya Mantap

Kasihan Taiwan, Satu per Satu Temannya Pergi ke Rangkulan China, Agendanya Mantap Sebuah bola dunia terlihat di depan bendera China dan Taiwan dalam ilustrasi ini, 6 Agustus 2022. | Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Taipei -

China menjalin hubungan diplomatik dengan Honduras pada Minggu (26/3/2023), setelah negara Amerika Tengah itu mengakhiri hubungan puluhan tahun dengan Taiwan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan, pemerintahan Presiden Honduras Xiomara Castro selalu memiliki ilusi tentang China dan iming-iming dari China tidak pernah berhenti.

Baca Juga: Presiden Taiwan Mampir di Amerika, Jubir DPR Pilih Irit Bicara

"Kementerian Luar Negeri dan kedutaan menangkap informasi yang relevan dan menanganinya dengan hati-hati. Namun, pemerintah Castro juga meminta bantuan ekonomi besar miliaran dolar kepada kami dan membandingkan harga untuk program bantuan yang diberikan oleh Taiwan dan China," kata Wu.

Berakhirnya hubungan dengan Taiwan telah diperkirakan setelah menteri luar negeri Honduras melakukan perjalanan ke China pekan lalu. Sementara Presiden Castro mengatakan, pemerintahnya akan memulai hubungan dengan Beijing.

Presiden Tsai Ing-wen mengatakan, Taiwan tidak akan bersaing dengan China dalam diplomasi dolar yang tidak berarti. Tsai menegaskan, rakyat Taiwan tidak akan pernah gentar dalam menghadapi ancaman.

“Rakyat Taiwan telah membuktikan kepada dunia bahwa kami tidak pernah gentar menghadapi ancaman. Kerja sama dan hubungan Taiwan dengan sekutu dan negara-negara yang berpikiran sama untuk bersama-sama mempromosikan kesejahteraan dan keamanan internasional hanya akan meningkat, bukan menurun,” kata Tsai.

Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, dan Menteri Luar Negeri Honduras, Eduardo Enrique Reina menandatangani kesepakatan tentang pengakuan diplomatik di Beijing. Kesepakatan ini mengakhiri hubungan Honduras dengan Taiwan sejak 1940-an.

Dalam pernyataan singkat pada Sabtu (25/3/2023) malam, Kementerian Luar Negeri Honduras mengatakan, Honduras mengakui Republik Rakyat China sebagai satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh Cina. Honduras juga menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China.

Qin mengatakan kepada Reina bahwa perusahaan Honduras diundang untuk datang ke Cina untuk membahas perdagangan dan investasi. Sementara Reina mengatakan, Honduras bersedia untuk memperkuat kerja sama dengan China di bidang keuangan, perdagangan, dan infrastruktur.

Sebelumnya Reina mengirim surat kepada pemerintah Taiwan dan meminta bantuan dana dengan nilai hampir 2,5 miliar dolar AS, termasuk pinjaman senilai 2 miliar dolar AS untuk membantu menghapus utang. Reina juga meminta dana untuk pembangunan rumah sakit dan bendungan. Menurut salinan surat yang dilihat oleh Reuters, mereka menyebut Wu sebagai seorang teman.

"Rasanya yang mereka inginkan adalah uang, bukan rumah sakit," kata Wu kepada wartawan.

Tsai dijadwalkan melakukan kunjungan sensitif ke Amerika Serikat, Guatemala dan Belize pada Rabu (29/3/2023).  Dia diperkirakan akan bertemu dengan Ketua House of Representatives AS Kevin McCarthy di Los Angeles pada akhir perjalanan.

Wu mengatakan, dia sangat curiga dengan keputusan Honduras membuka hubungan dengan Cina yang berdekatan dengan tur luar negeri Tsai. "Cina tampaknya melakukan ini dengan sengaja," katanya.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, tindakan Honduras adalah keputusan berdaulat. Departemen Luar Negeri mengatakan, penting untuk dicatat bahwa Cina sering membuat janji sebagai imbalan atas pengakuan diplomatik yang pada akhirnya tetap tidak terpenuhi.

"Terlepas dari keputusan Honduras, Amerika Serikat akan terus memperdalam dan memperluas keterlibatan kami dengan Taiwan," kata pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Hubungan antara Hondurasdan Taiwan dimulai pada 1941. Taiwan sekarang hanya memiliki hubungan diplomatik resmi dengan 13 negara, yang sebagian besar negara miskin dan berkembang di Amerika Tengah, Karibia, dan Pasifik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: