Hadis Keutamaan 10 Hari Pertama, Kedua, dan Ketiga Ramadan Ternyata Palsu? Ustaz Adi Hidayat Jawab Begini
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, indikasi yang pertama ialah hadis tersebut bertentangan langsung dengan hadis-hadis nabi yang lain, yaitu yang shahih. Ia menuturkan, hadis shahih mengatakan bahwa semua Ramadan, siang dan malamnya, pertama sampai akhirnya itu berisi rahmat dan ampunan Allah subhanahuwata'ala.
"Jadi Nabi SAW tidak pernah memisah-misah, awal, akhir, pertengahan Ramadan, tidak pernah," ungkapnya.
Hal itu seperti yang tercantum dalam Hadis Al-Bukhari Nomor 38 yang berbunyi: Barang siapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Baca Juga: Bagaimana Posisi Kaki Makmum yang Benar saat Salat Jemaah di Masjid? Ustaz Adi Hidayat Beri Jawaban
"Setiap hari, awalnya, tengahnya, akhirnya dilakukan karena Allah, ikhlas mengharap pahala, diampuni semua dosa-dosanya. Jadi sejak awal Ramadan, ampunan sudah ada," katanya lagi.
Begitu pun yang tertuang dalam Hadis Al-Bukhari Nomor 37: Barang siapa melakukan qiyam Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
"Bukan cuma siangnnya, malamnya, bermohon kepada Allah ampunan. Salat dengan baik, minta ampunan, ikhlas dikerjakan karena Allah, diampuni semua dosanya. Ini menandakan bahwa hadis (keutamaan 10 hari Ramadan bertentangan dengan hadis-hadis Nabi SAW," tegas UAH lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement