Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arab Saudi dan China Punya Kesepakatan Baru, Amerika Cuma Gigit Jari Jadi Penonton

Arab Saudi dan China Punya Kesepakatan Baru, Amerika Cuma Gigit Jari Jadi Penonton Kredit Foto: Reuters/Mohamed Azakir
Warta Ekonomi, Riyadh -

Kabinet Arab Saudi menyetujui keputusan untuk bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai pada Rabu (29/3/2023). Riyadh membangun kemitraan jangka panjang dengan Beijing usai keterlibatan negara itu dalam membangun kembali hubungan dengan Teheran.

Laporan kantor berita pemerintah Saudi SPA menyatakan, negara itu telah menyetujui memorandum tentang pemberian kerajaan status mitra dialog di Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). SCO adalah persatuan politik dan keamanan negara-negara yang tersebar di sebagian besar Eurasia, termasuk China, India, dan Rusia.

Baca Juga: Berkat China Arab Saudi-Iran Rujuk, Xi Jinping: Solidaritas Regional Makin Kuat

Kelompok ini dibentuk pada 2001 oleh Rusia, China, dan negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah. Badan tersebut telah diperluas hingga mencakup India dan Pakistan dengan maksud untuk memainkan peran yang lebih besar sebagai penyeimbang pengaruh Barat di wilayah tersebut. Iran juga menandatangani dokumen untuk keanggotaan penuh tahun lalu.

Sumber mengatakan kepada Reuters menyatakan, niatan bergabung dengan SCO telah dibahas selama kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Arab Saudi Desember lalu. Status mitra dialog akan menjadi langkah pertama dalam organisasi sebelum memberikan kerajaan keanggotaan penuh dalam jangka menengah.

Keputusan tersebut menyusul pengumuman oleh Saudi Aramco yang meningkatkan investasi multi-miliar dolar di China pada Selasa (28/3/2023). Keputusan ini menyelesaikan usaha patungan yang direncanakan di China timur laut dan mengakuisisi saham di grup petrokimia yang dikendalikan secara pribadi.

Hubungan Riyadh yang tumbuh dengan Beijing telah meningkatkan kekhawatiran keamanan di Washington, sekutu lamanya. Amerika Serikat mengatakan upaya China untuk memberikan pengaruh di seluruh dunia tidak akan mengubah kebijakan AS terhadap Timur Tengah.

Saudi dan negara-negara Teluk lainnya telah menyuarakan keprihatinan tentang penarikan diri dari wilayah tersebut oleh penjamin keamanan utama AS dan telah bergerak untuk mendiversifikasi mitra. Washington mengatakan akan tetap menjadi mitra aktif di wilayah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: